Trofi juara diserahkan langsung ileh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto, S.T., M.M. Penyerahan dilakukan dalam Seminar Bulan K3 di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Senin (11/2/2024).
Kompetisi ini dimenangkan dua karyawan dari anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (PT MCG), Afdim Febryandra Mastha dan Abdul Azizul Hakim dari Departemen Maintenance. Keduanya tertarik untuk mengikuti kompetisi tingkat provinsi tersebut setelah mendapat informasi dari media sosial.
Di satu sisi, tim Departemen Maintenance PT BSI memang sudah memiliki ide yang bagus tentang keselamatan kerja.
Tim kecil ini kemudian menamai ide tersebut dengan SHIP (Fingers & Hand Injury Prevention) atau program untuk mencegah cedera jari dan tangan. Mereka menyebut timnya dengan SHIP Team. Setelah semua persiapan dirasa cukup, SHIP Team pun mantap mengikuti kompetisi K3.
"Motivasi kami mengikuti Kompetisi K3 Perusahaan berasal dari kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja, dorongan untuk meningkatkan praktek K3, serta keinginan untuk berkontribusi pada inovasi dan keamanan lingkungan kerja secara lebih luas," kata Afdim.
Tahap pertama, semua peserta harus mengikuti seleksi adimistratif. Ternyata, Afdim menyebut, meskipun hanya tingkat provinsi, seleksi kompetisi ini cukup ketat. SHIP Team PT BSI harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar di Jawa Timur, seperti Petrokimia Gresik dan PT Pelindo.
"Meskipun tidak mudah, kami berhasil melewati tahap pertama," ungkapnya.
Dari seleksi tahap pertama ini, panitia mengambil tiga peserta terbaik untuk mempresentasikan inovasinya secara langsung di depan para juri. Proses penjurian mencangkup beberapa kriteria. Seperti latar belakang atau urgensi, kebaruan, ide atau kreatifitas dan kebermanfaatan atau pengaruh.
Perwakilan PT BSI menjadi salah satu dari tiga peserta terbaik dan harus mempresentasikan ide tentang pencegahan cedera jari dan tangan tersebut. Mereka pun tampil sangat baik di babak ini, sehingga ditetapkan menjadi juara 1 kompetisi.
Bukan hanya karena performa dalam presentasi, SHIP Team dianggap layak menjadi juara karena mampu menyajikan program dengan solusi inovatif terhadap permasalahan cedera jari dan tangan. Hal ini didukung oleh analisis mendalam dan evaluasi yang tepat.
Kebaruan program ini terletak pada pemahaman yang mendalam mengenai risiko kecelakaan dan komitmen terhadap penerapan praktik keselamatan yang progresif dan efektif.
"Penting untuk memberi perhatian pada detail-detail kecil, seperti melindungi jari dan tangan, agar kita bisa menjalani hidup dengan lebih nyaman," tutur Afdim.
Sementara itu, Manajer Departemen OHS PT BSI, Dafid Fery Erianto, sangat mengapresiasi keberhasilan SHIP Team dalam kompetisi tersebut. Menurutnya, K3 membutuhkan inovasi tiada henti agar praktiknya semakin baik dari waktu ke waktu.
Selain itu, menjalankan program-program K3 hingga menjadi budaya adalah cara terbaik untuk bisa bekerja dengan aman dan selamat.
"Selamat tim SHIP atas capaiannya. Semoga bisa menginspirasi kita semua untuk meningkatkan budaya keselamatan di mana pun kita berada," katanya.
(hil/dte)