.webp)
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan hak suaranya pada Pemilu 2024 di Pacitan. Dia berharap kontestasi yang terjadi tidak melunturkan semangat menjaga keamanan, ketertiban, dan kedamaian. Harapan itu disampaikannya usai mencoblos di TPS 16 Kelurahan Ploso.
"Kita harus bersyukur kepada Allah yang Maha Kuasa setelah sekian bulan berkontestasi dan saya amati di sana sini sering keras, hari ini kita melaksanakan babak yang paling penting, yaitu pemungutan suara," kata SBY kepada wartawan, Rabu (14/2/2024).
"Kita berdoa semoga rangkaian dari pemilihan umum ini, setelah pemungutan suara ini berjalan secara aman dan damai. Kalau ada keberatan satu dan lain hal, ada mekanismenya yang telah diatur oleh Undang-Undang," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY mengakui, selama masa kampanye dirinya kerap berkeliling banyak wilayah di Tanah Air. Dia pun menyaksikan kehidupan rakyat di sejumlah tempat tetap normal. Demikian pula kerukunan antarwarga tetap terjaga. Kondisi itu diharapkan tetap dijaga pascapesta demokrasi.
Pada kesempatan itu, SBY juga membeberkan alasannya mencoblos di kampung halaman. Secara historis, SBY memang memiliki tautan dengan Kota 1001 Gua. Tepatnya selama bersekolah di SMAN 1 Pacitan, putra pasangan R Soekotjo dan Habibah itu tinggal di Kelurahan Ploso.
Di sisi lain, semenjak dibangunnya Museum dan Galeri SBY*ANI, presiden RI 2 periode itu kerap pulang pergi Jakarta-Pacitan. Kompleks bangunan di ruang Jalan Lintas Selatan (JLS) itu sekaligus menjadi tempat kediaman saat SBY berada di tanah kelahiran.
"Saya niati untuk pemilu ini saya mencoblos di kampung halaman di Pacitan ini," terang SBY usai mencoblos didampingi Ibas dan Aliya.
Kedatangan SBY ke Pacitan untuk memberikan suara pada pemilu merupakan pertama kalinya sejak pemilihan langsung tahun 2004. Sejak saat itu hingga pemilu 2014, SBY mencoblos di Cikeas. Sedangkan pada pemilu 2019, SBY memberikan suara di KBRI Singapura.
"Iya, betul. Ini pertama kalinya Bapak SBY mencoblos di tanah kelahiran beliau. Jadi momennya sekaligus bernostalgia," ujar Bupati Indrata Nur Bayuaji yang juga keponakan SBY.
(hil/dte)
