Seorang wisatawan asal Prancis diduga menjadi korban percobaan pelecehan saat kamping di kawasan Gunung Bromo. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyebut pelaku telah diamankan.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani membenarkan adanya percobaan pelecehan yang dialami oleh Cam, wisatawan asal Prancis.
Namun, Septi menegaskan peristiwa yang terjadi di luar kawasan taman nasional, tepatnya di Seruni Point, Kabupaten Probolinggo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait kejadian pelecehan terhadap wisatawan asal Prancis yang bernama Cam. Kejadian terjadi dengan lokasi di Seruni Point. Di luar kawasan taman nasional," beber Septi, Selasa (13/2/2024).
Kendati begitu, TNBTS telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta TNI terkait persoalan itu. Termasuk pemerintah desa di mana menjadi lokasi kejadian.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah desa terkait masalah itu. Untuk pelaku sudah diamankan," tegasnya.
Septi menyebut, Seruni Point memang lokasinya berdekatan dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kawasan tersebut masuk wilayah Kabupaten Probolinggo.
"Seruni Point memang berdekatan dengan taman nasional. Lokasinya masuk Kabupaten Probolinggo," sebutnya.
Dengan begitu, kata Septi, pihaknya tidak dapat melarang adanya aktivitas kamping di lokasi tersebut. Termasuk menjamin keamanan wisatawan yang nekat bermalam di luar kawasan TNBTS.
"Kalau di luar kawasan TNBTS, kami tidak punya kewenangan untuk melarang atau memperbolehkan. Posisinya saat kejadian itu, tidak di dalam kawasan TNBTS," pungkasnya.
Sebelumnya, dilansir dari detikTravel, Cam, wisatawan asal Prancis menuliskan dirinya sebagai seorang solo woman hitchhiking alias wanita yang hobi nebeng sendirian di akun media sosialnya. Cam sedang dalam misi nebeng dari Indonesia sampai ke Prancis dengan biaya nol rupiah alias gratis.
Lalu saat di Bromo, Cam berencana kamping di spot bernama Bukit King Kong. Di situlah dia bertemu dengan seorang pria yang hampir melecehkannya.
Awalnya, ia dibantu oleh pria tersebut dengan memberikan tumpangan, membantu mendirikan tenda hingga membelikan snack. Sampai akhirnya saat Cam hendak tidur, pria itu tak mau meninggalkan tenda dan justru meminta untuk berciuman dengan Cam hingga meminta uang.
Akhirnya, Cam menolak dan langsung mengemas tendanya. Ia langsung lari dan kabur secepat kilat menuju ke homestay terdekat. Di sana, dia meminta tolong. Dengan menggunakan Google Translate, dia menceritakan ada satu pria yang mengikutinya. Orang-orang homestay yang ditemui Cam langsung membantunya. Mereka memberikan Cam kamar homestay gratis untuk menginap, bahkan memanggil kepala desa agar dia merasa aman.
(hil/dte)