Liburan pasangan suami istri (pasutri) di Mojokerto berakhir tragis. Ririn Martiningsih (52) dan Ari Budi Yuwono (52) hanyut di Sungai Banyak, Dusun Watu Tumang, Desa Candiwatu, Pacet, Mojokerto.
Jasad Ririn ditemukan mengapung di Sungai Mojokerto, sementara Ari masih dalam pencarian. Mereka terseret derasnya arus Sungai Banyak saat bermain di sungai tersebut bersama empat keponakannya.
Berikut Sejumlah Fakta Liburan Pasutri di Mojokerto Berujung Tragis:
1. Berawal dari Liburan di Rumah Singgah
Adik kandung Ririn, Sukrisno Adi (50) mengatakan, kakaknya memang biasa menghabiskan libur akhir pekan di rumah singgah yang berada di Dusn Watu Tumang. Di sana, korban juga sering main di Sungai Banyak bersama para keponakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti pada hari naas tersebut, Sabtu (10/2/2024) kemarin, mereka berlibur di rumah singgah bersama empat keponakannya. Rumah singgah berada di tengah persawahan, sementara 20 meter di depannya terdapat aliran Sungai Banyak.
2. Hujan Gerimis Sebelum Ririn dan Ari Hanyut
Sukrisno menjelaskan, Ririn dan Ari bermain di Sungai Banyak bersama empat keponakannya sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, hujan masih gerimis. Sejurus kemudian hujan deras datang sehingga mereka meminta keponakannya untuk keluar dari sungai.
Naas, sebelum pasutri itu sempat keluar sungai, arus besar menerjang dari selatan ke utara. Pasutri yang sehari-hari tinggal di Jalan Panderman Raya nomor 9, Perumahan/Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto itu pun hanyut terbawa arus.
3. Ririn dan Ari Berpegangan Sebelum Hanyut
Ririn dan Ari, terang Sukrisno, masih saling berpegangan saat arus deras menerjang Sungai Banyak. Namun, karena pegangan pada batu terlepas, kedua korban pun terseret arus.
"Saat itu, korban masih di sungai. Mbak yu saya (Ririn) pegangan tangan suaminya. Suaminya pegangan batu. Kemudian pegangan suaminya ke batu terlepas. Terakhir mbak yu pegangan batu sambil masih memegang tangan suaminya. Karena tidak kuat, akhirnya keduanya hanyut ke utara," jelasnya kepada detikJatim di lokasi, Sabtu (10/2/2024).
Senada, Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro yang mendatangi lokasi bersama Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto Yo'ie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, saat hujan deras turun, korban mendengar suara gemuruh arus Sungai Banyak. Namun, Ari yang mengidap strok, tidak bisa bergerak cepat sehingga masih di dalam sungai bersama istrinya.
"Informasinya si bapaknya (Ari) kondisi sakit, kena strok. Bapaknya (Ari) posisi terakhir, kebetulan sempat dipegangi istrinya. Karena arus sudah datang dan berpegang pada batu yang licin, terseret oleh arus," terangnya kepada wartawan di lokasi.
Ali menegaskan, arus deras tersebut bukanlah air bah maupun banjir bandang. Menurutnya, arus deras tersebut terjadi karena naiknya debit air sungai akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Pacet.
"Arus deras di Sungai Banyak terjadi karena debit air meningkat saja karena hujan deras mulai jam 11 tadi di Pacet. Hulunya dari Sungai Kromong, salah satunya mengalir ke Sungai Banyak ini. Bukan air bah maupun banjir bandang," tandasnya.
4. Ririn Ditemukan Mengapung di Sungai Mojokerto
Sekitar pukul 14.30 WIB, mayat perempuan dalam kondisi telanjang dengan luka di kepala ditemukan mengapung di sungai Desa Kutoporong, Bangsal, Mojokerto. Berdasarkan hasil identifikasi, mayat tersebut dipastikan korban Ririn.
"Sudah dikonfimasi kanit reskrim, mayat wanita tersebut korban hanyut dari Pacet," kata Kapolsek Bangsal AKP M Khusen kepada wartawan.
Kapolsek Pacet AKP Agus Setiawan pun membenarkan mayat perempuan bugil tersebut adalah Ririn. Hal ini terungkap setelah dilakukan identifikasi di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari. Ketika sidik jari mayat dipindai menggunakan Mambis, keluar identitas Ririn.
"Keluarga korban sudah menyatakan kalau mayat tersebut Ibu Ririn, korban yang hanyut dari Sungai Banyak di Dusun Watu Tumpang," jelasnya.
Jasad Ririn kemudian diserahkan kepada keluarga setelah diidentifikasi dan divisum luar. Keluarga korban menolak jenazah Ririn diautopsi.
"Keluarga korban tidak mau diautopsi dan menyadari meninggalnya korban karena kecelakaan. Mereka sudah membuat surat pernyataan," ujarnya.
5. Ari Belum Ditemukan
Usai menerima informasi orang hanyut di Sungai Banyak,BPBD Kabupaten Mojokerto bersama para relawan langsung melakukan operasi pencarian. Warga juga membantu memantau beberapa titik aliran Sungai banyak. Pencarianjuga melibatkan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Kabupaten Mojokerto.
Ketua LPBI NU Kabupaten Mojokerto Saiful Anammengatakan, pihaknya membagi 15 personel menjaditiga tim. Tim pertama menyusuri Sungai Banyak dari lokasi tenggelamnya korban menuju utara. Tim kedua memantau di jembatan, sedangkan tim ketiga mencari di titik-titik yang mungkin membuat tubuh korban tersangkut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim mengatakan, hingga Sabtu malam, Ari belum ditemukan sehingga masih dilakukan upaya pencarian.
"Basarnas sudah datang. Besok (hari ini, red) pencarian dimulai pukul 07.30 WIB, dengan menyusuri aliran Sungai Banyak," tandasnya. Ari sendri diketahui memakai kaus putih dan celana pendek hitam.
(irb/sun)