.webp)
"Relawan Akar Rumput Hijau di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah kita sudah konsolidasi sampai dengan koordinator tingkat desa dan kita juga sudah mempunyai 5 orang kader militan di tiap TPS," kata Saepulloh di Surabaya, Rabu (7/2/2024).
"Kita optimis Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menang dalam sekali putaran pada Pilpres 14 Februari 2024," lanjutnya.
Saepulloh juga meminta agar relawan jaga TPS untuk mengamankan suara dan kemenangan Prabowo-Gibran.
"Kami minta kepada semua kader Akar Rumput Hijau agar terus mengawal dan menjaga kemenangan Prabowo-Gibran dan kita harus mengantisipasi gerakan-gerakan yang ingin menggagalkan pemilu 2024 dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab" tutur Saepulloh.
Wakil Ketua Umum Akar Rumput Hijau Pusat Syarief Hassan menyebut acara konsolidasi ini dilakukan secara Hybrid dan dihadiri oleh 1.125 peserta dari Aceh sampai Papua termasuk mahasiswa Indonesia dari berbagai negara.
Hassan optimis Relawan Akar Rumput Hijau akan menyumbang minimal 9,8 juta suara untuk Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
"Insyaallah minimal 9,8 juta suara akan disumbang oleh Relawan Akar Rumput Hijau di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri," ujar Syarief.
"9,8 juta suara minimal iitu kita dapat dari jumlah TPS di Jawa Barat, Jawa timur, dan Jawa Tengah ada 378.352 TPS. Kalau kader ada 5 orang per TPS, jadi ada ada 1,8 juta. Nah jika kader bisa bawa 5 suara per TPS tinggal dikalikan jumlahnya 9,8 juta," tegasnya.
Anggota Dewan Pembina TKN Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA menekankan kepada semua kader Akar Rumput Hijau harus berjuang maksimal agar kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 bisa tercapai dalam sekali putaran.
"Kita harus menangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 ini hanya dalam sekali putaran. Pertama sebagai wujud kecintaan kita kepada bangsa Indonesia, dengan sekali putaran maka ini kan meminimalisir terjadinya polarisasi dan perpecahan," jelas Kiai Asep.
"Kedua, jika kita menang dalam sekali putaran, maka kita bisa menghemat anggaran sekitar Rp 18 sampai 22 triliun, dan anggaran tersebut bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
(faa/iwd)
