Ketua Forum Paguyuban Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur, Prof Dr Nurhasan membantah pihaknya sebagai inisiator deklarasi Pemilu Damai 2024. Hal ini diungkapkan usai Pertemuan Paguyuban Rektor PTN se-Jatim di Graha Rektorat Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (6/2/2024).
"Tidak ada (deklarasi Pemilu Damai). Saya Ketua Forum Rektor Indonesia sudah menyampaikan dan di UNESA juga sudah," terang Nurhasan kepada wartawan, Selasa (6/2/2024).
Sementara itu, pria yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) itu juga menegaskan kepada seluruh rektor di seluruh perguruan tinggi di Jatim untuk bisa menjaga kondusivitas area kampus jelang Pemilu 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jelas kata kuncinya adalah bagaimana forum PTN di Jatim ini bisa menjaga kondusivitas di kampusnya masing-masing agar pelaksanaan Pemilu berjalan sejuk, damai, nyaman, dan aman," sebut Nurhasan.
Lebih lanjut, Nurhasan menyampaikan pertemuan forum paguyuban rektor PTN se-Jatim yang digelar hanya membahas beberapa hal internal persoalan kampus. Antara lain membahas mengenai uang kuliah tunggal (UKT) hingga penerimaan mahasiswa baru PTN se-Jatim.
Adapun PTN yang hadir terdiri dari Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya Malang (UB), Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), UPN Veteran Jatim, Universitas Jember, Universitas Trunojoyo Madura, UIN Sunan Ampel, UIN Malang, UIN KH Achmad Siddiq, dan UIN Sayyid Ali Rachmatullah.
"Ini merupakan pertemuan rutin Forum Paguyuban Rektor PTN se-Jatim, disini kita membicarakan soal perangkingan nasional dan internasional karena di era global ini perlu kolaborasi yang kuat untuk antar perguruan tinggi maju bersama-sama," jelasnya.
"Kemudian kita juga bicarakan tentang bagaimana menyikapi adanya Permen soal UKT supaya kita tidak melanggar aturan dan yang terakhir kita juga mendiskusikan tentang upaya-upaya penerimaan mahasiswa baru," pungkas Nurhasan.
(abq/iwd)