Satu per satu sivitas akademika mulai menyatakan sikap menanggapi kondisi demokrasi di Indonesia saat ini. Berbagai kampus mulai dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) telah menyatakan sikap terlebih dahulu.
Rencananya, Universitas Airlangga akan menyusul pada Senin (5/2). Terbaru, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) juga ikut menyampaikan gerakan moral pada Rabu (7/2).
Pengamat Politik UTM Surokim Abdussalam yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan membenarkan aksi seruan moral menyelamatkan demokrasi Indonesia. Ia menyebut, aksi ini akan digelar di halaman rektorat UTM pada Rabu (7/2) pukul 14.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surokim menyampaikan, gerakan moral dari elemen sivitas akademika tersebut sebagai bentuk usaha dalam mengingatkan elite dan penguasa.
"Gerakan tersebut sebagai gerakan moral elemen sivitas akademika sebagai ikhtiar mengingatkan elit dan penguasa. Saya pikir kehadiran masyarakat kampus diperlukan untuk meluruskan hal-hal yang tidak sejalan dengan semangat reformasi," ujar Surokim saat dihubungi detikJatim, Minggu (4/2/2024).
Surokim menyebut, poin utama yang ingin disampaikan oleh sivitas akademika ini adalah menjaga demokrasi sesuai dengan amanat reformasi, termasuk melalui gerakan politik yang bersih dan pemilu yang bermartabat.
"Yang disuarakan elemen sivitas akademika adalah menunjukkan kembali kompas jalan demokrasi sebagaimana amanat reformasi, termasuk melalui gerakan politik bersih dan mewujudkan pemilu bermartabat. Jika masyarakat kampus bisa menjaga itu, saya pikir gerakan ini akan punya makna dan gerakan moral itu akan bisa efektif menyampaikan pesan," tuturnya.
Lebih lanjut, berkaitan dengan ramainya berbagai gerakan pernyataan sikap, Surokim menyampaikan bahwa gerakan-gerakan moral yang dilakukan jangan sampai mengarah pada dukungan terhadap pihak tertentu, apalagi sampai menjadi partisan.
"Gerakan moral ini saya pikir pas asal tidak menjadi partisan dan harus dihindari betul mengarah pada dukung mendukung," tandasnya.
(hil/dte)