.webp)
Puluhan Anak Taman Kanak-kanak (TK) di Pamekasan sekolah di dalam tenda. Namun jangan salah, mereka belajar cara menyelamatkan diri dengan BPBD Pamekasan di Alun-Alun Monumen Areklancor.
Anak-anak tersebut bermain sambil belajar bersama dengan para petugas BPBD. Mulai dari TRC BPBD, PMI, Tagana dan petugas lainnya yang berjaga.
Anak-anak dikenalkan sarana dan prasarana (Sarpras) serta diberi ilmu soal penanganan kebencanaan. Mulai dari bencana gempa bumi, banjir, angin kencang. Saat menghadapi gempa bumi, mereka diminta tutup kepala dan berlindung di bawah meja serta lari ke tempat aman di titik kumpul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahed Ilham, koordinator kegiatan menyebut edukasi dini anak-anak ini sudah melibatkan 3 sekolah TK di bulan Januari.
"Pertama TK Nurul Hikmah, Al-Ibroh dan sekarang TK Kartika IV-86. Alhamdulillah sudah ratusan anak, semoga edukasi ini akan terus berjalan agar anak-anak sejak dini sudah tahu apa dan berbuat apa jika terjadi bencana, meski bencana tidak kita inginkan, namun antisipasi itu perlu agar risiko bencana bisa diminimalisir," tutur Ilham.
Agar anak-anak senang dan pengalaman dalam belajar penanganan kebencanaan, mereka diajak naik perahu. Sehingga tahu proses evakuasi saat bencana banjir datang. Selain menggunkan perahu, anak-anak juga dilatih cara menyelamatkan diri memegang tali saat terjebak banjir hingga berhasil dievakuasi.
"Ini akan menjadi pengalaman tersendiri bagi anak-anak. Semoga sikap kesiapsiagaan mereka terbangun, kalau bukan sekarang kapan lagi,namun kita tetap berdoa agar aman," tegasnya.
Secara terpisah Akhmad Dhofir Rosidi, Plt kalaksa BPBD Pamekasan mempersilahkan masyarakat terutama sekolah untuk membawa anak didiknya ke posko belajar tentang kebencanaan.
"Dengan senang hati, silahkan pihak sekolah jika ingin membawa muridnya ke posko, kita belajar bersama. Kirim surat kepada BPBD, kami siap dan semua gratis tidak dipungut biaya," jelas Dhofir.
(irb/fat)
