Begini Kata Pengamat UB soal Cuma Ada Nama Gibran di Spanduk Kampanye PSI

Begini Kata Pengamat UB soal Cuma Ada Nama Gibran di Spanduk Kampanye PSI

Aujana Mahalia - detikJatim
Kamis, 01 Feb 2024 20:59 WIB
Kampanye PSI di Malang
Kampanye akbar PSI di Kota Malang. (Foto: Aujana Mahalia/detikJatim)
Malang -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar kampanye akbar di Gor Ken Arok, Kota Malang, Kamis (1/2/2024). Namun, Ada satu yang menjadi perhatian di kampanye tersebut, yakni cuma ada nama Gibran Rakabuming Raka yang ditulis di spanduk kegiatan tersebut.

Tampak, tak ada nama Prabowo Subianto yang tertera di spanduk maupun umbul-umbul di area utama acara tersebut. Di backdrop sisi kanan panggung terpasang spanduk bergambar Kaesang Pangarep yang diapit oleh Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 02 Gibran Rakabuming Raka dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sedangkan di backdrop sisi kiri tertulis pesan menangkan Gibran satu putaran, tanpa menyebut nama Capres Prabowo Subianto. "Coblos PSI, Menangkan Gibran Sekali Putaran", demikian tulisan di spanduk itu. Ornamen tulisan yang sama juga tertera di bagian photo booth.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, di bagian tengah-atas panggung juga tertulis pesan menangkan Gibran satu putaran, tanpa ada nama Prabowo. 'Coblos PSI Nomor 15 Menangkan Gibran Sekali Putaran'.

Menanggapi hal itu, pengamat sekaligus Dosen Komunikasi Politik Universitas Brawijaya (UB) Dr Verdy Firmantoro menilai ada tiga hal yang mendasari PSI memasang spanduk hanya dengan nama Gibran.

ADVERTISEMENT

"Pertama, pastinya PSI ini ingin mendulang pantulan elektoral dari figur Gibran sebagai penguat representasi Pak Jokowi, karena dengan mengasosiasikan sebagai penerus Pak Jokowi atau sebagai partainya Pak Jokowi, itu jadi menunjukkan bahwa kekuatan representasi Pak Jokowi identik dengan PSI," jelasnya kepada detikJatim.

Tak hanya itu, Verdy beranggapan PSI sebagai partai politik belum memiliki figur yang kokoh untuk membangun ketokohan dari partai itu sendiri. Ia menyebut, spanduk yang bertuliskan nama Gibran itu merupakan upaya PSI dalam membangun image mereka terhadap masyarakat.

"Kedua, menurut saya, PSI ini belum punya figur yang kuat sehingga dengan memunculkan sosok Gibran ini menjadi upaya PSI dalam membangun ketokohan mereka. Selama ini kan di PSI juga figurnya relatif cair, termasuk Mas Kaesang sendiri juga istilahnya urusannya masih kepada Pak Jokowi begitu. Bisa jadi PSI ini juga berpotensi menjadi perahu Gibran berikutnya ketika mungkin pilpres nanti dimenangkan," terangnya.

"Jadi meskipun Gibran ini sudah siap ditampung banyak partai ya, tapi dalam konteks ini PSI tidak ada figur sentralnya jadi dibangun lah ketokohan tertentu," imbuh Verdy.

Lebih lanjut, Verdy menyebut, dengan tidak adanya sosok Prabowo dalam spanduk kampanye PSI kali ini, menjadi strategi PSI untuk konsisten sebagai partai yang dikenal sebagai representasi anak muda.

"Terakhir, PSI kan punya basis massa di perkotaan dan anak muda, jadi dengan menguatkan simbolisasi anak muda atau Gibran ini mempertegas kalau PSI ini partainya anak muda. Jadi itu, menurut saya, bukan bermaksud untuk tidak pro atau berseberangan kepada Prabowo. Dengan menyimbolisasi, istilahnya orang tua atau bukan anak muda malah justru merusak branding PSI ya," tandasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads