KPU Trenggalek menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Simulasi akan dijadikan patokan tata cara untuk diterapkan di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dalam simulasi yang digelar di Hall Majapahit, Trenggalek tersebut KPU melakukan proses simulasi secara lengkap, mulai pembukaan TPS hingga penghitungan suara. KPU juga memperagakan sejumlah persoalan yang dimungkinkan terjadi pada hari H pemungutan suara.
Ketua KPU Trenggalek Gembong Derita Hadi, mengatakan proses simulasi tersebut melibatkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Tujuannya agar petugas mengetahui secara pasti alur sistem pungut hitung yang harus dijalankan setiap TPS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga sekaligus ingin tahu, teman-teman PPK ini paham apa tidak proses-proses yang harus dijalankan di TPS. Karena PPK nanti yang akan menyampaikan ke PPS dan PPS akan menyampaikan ke KPPS," kata Gembong, Rabu (3/1/2024).
Menurutnya tata cara pemungutan suara mulai dari awal hingga akhir direkam dan akan dijadikan pedoman oleh seluruh KPPS yang ada di Trenggalek.
"Kami juga ingin memberikan informasi tata cara ini kepada masyarakat, sehingga mereka tahu tata cara ini sebelum mencoblos," imbuhnya.
Gembong menjelaskan, dalam simulasi tersebut pihaknya juga memperagakan, beberapa persoalan yang mungkin terjadi pada saat pungut hitung berlangsung, mulai pemilih disabilitas hingga insiden pemilih yang pingsan di TPS.
"Harapan kami teman PPK, PPS hingga KPPS memahami prosedur yang harus dilakukan, sehingga proses pungut hitung dapat berjalan dengan lancar dan aman," imbuhnya.
Sementara disinggung terkuat tahapan pemilu yang dijalankan KPU, menurut Gembong, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan untuk kebutuhan 2.321 TPS dan 2 TPS lokasi khusus. Proses pengemasan logistik ditargetkan akan tuntas pada 1 Februari besok.
"Targetnya besok selesai, setelah itu akan kami distribusikan ke masing-masing kecamatan sesuai jadwal yang telah ditentukan," kata Gembong Derita Hadi.
Dalam proses distribusi tersebut, KPU akan memprioritaskan beberapa daerah yang rawan gangguan bencana alam, seperti Kecamatan Bendungan dan beberapa kecamatan di pegunungan lainnya.
"Seperti di Bendungan itu rawan longsor. Ya kami harus memastikan agar logistik aman sampai tujuan. Untuk distribusi kami kerja sama dengan PT Pos Indonesia, mereka akan menggunakan mobil boks," jelasnya.
(dpe/fat)











































