Muhammad Zinedine Alam Ganjar menghadiri acara Talkshow Gen Z dan Kepemimpinan di Universitas Darul Ulum Jombang. Dihadiri ribuan mahasiswa dan mahasiswi, kegiatan ini membahas berbagai topik, termasuk persiapan dunia kerja bagi generasi muda.
"Tadi ada obrolan kepemimpinan di masa depan dan apa yang perlu kita siapkan bagaimana kebutuhan terkait ketenagakerjaan, saat ini kita bisa lihat pencari lapangan kerja itu sangat banyak dan mencari pekerja itu sangat banyak ada gap yang miss di situ," ujar Alam, Rabu (31/1/2024).
Dalam acara yang digelar Selasa (30/1) tersebut, Alam menjelaskan terdapat sejumlah aspek yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja. Salah satunya dengan meningkatkan keterampilan di luar pembelajaran akademik yang diperoleh di kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, salah satu ruang untuk kita bisa mengisi kekosongan tersebut adalah jadi kita harus mempunyai pengalaman berorganisasi, berkompetisi volunteering dan lain sebagainya, sebagai edit value dalam melamar pekerjaan," jelas Alam.
Selain dunia kerja, Alam juga membahas isu politik. Ia pun mengapresiasi hal tersebut karena diskusi ini sangat dibutuhkan oleh anak muda sekarang.
Apalagi saat ini Indonesia dihadapi oleh momentum bonus demografi dan cita-cita Indonesia Emas 2045. Ia pun menegaskan anak muda harus ikut andil dan terlibat sebagai penentu arah kebijakan publik.
"Mereka butuh ruang untuk dilibatkan konkrit, berkolaborasi yang melibatkan anak muda sebagai salah satu stakeholder dalam pengambil kebijakan publik karena anak muda lah yang menjadi segmen sektor demografi terbesar dalam proses menuju 2030 sampai 2045," paparnya.
Lebih lanjut, Alam mengatakan generasi muda saat ini memiliki potensi cukup besar. Untuk itu, ia mengajak anak muda agar memiliki kesadaran tinggi, mau berusaha dan meningkatkan optimismenya dalam menatap masa depan.
"Harus digarisbawahi adalah anak muda ini yang dominan muncul adalah pemikiran, jiwa, kreativitas dan inovasi. Oleh karena itu, kita harus membawa diri kita untuk mengoptimalkan hal tersebut untuk masa depan bangsa dan negara," katanya.
Terkait kriteria kepemimpinan, Alam menjelaskan Indonesia saat ini butuh pemimpin yang inspiratif dan mendengarkan aspirasi rakyat.
"Inspiratif, kolaboratif dan mau mendengar serta mengeksekusi dengan sat set karena puncak bonus demografi ini tidak lama lagi 2030," pungkasnya.
(prf/ega)