Hari Valentine dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Hari Valentine juga dikenal sebagai Hari Kasih Sayang. Lantas, apakah Hari Valentine libur? Bagaimana aturannya di Indonesia?
Pemerintah telah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama melalui Surat Keputusan Bersama Nomor 855/2023, Nomor 3/2023, dan Nomor 4/2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024. Peraturan ini ditandatangani Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja, dan MenPANRB.
Apakah Hari Valentine Libur?
Dalam SKB Tiga Menteri tersebut, terdapat dua hari libur nasional dan satu cuti bersama pada bulan Februari 2024. Tiga hari libur tersebut berdekatan sehingga ada long weekend. Berikut daftarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Isra Miraj 8 Februari 2024
- Cuti Bersama Imlek 9 Februari 2024
- Imlek 10 Februari 2024
Ada satu tambahan libur nasional pada bulan Februari mendatang, yaitu Pemilu 14 Februari 2024. Libur pesta demokrasi ini tidak tercantum dalam SKB Tiga Menteri.
Namun, berdasarkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pemilu ditetapkan sebagai libur nasional. Hal ini diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum berikut.
Pasal 167 (3)
Pemungutan suara dilaksanakan secara serentak pada hari libur atau hari yang diliburkan secara nasional.
Meski begitu, belum ada edaran resmi dari pemerintah terkait libur Pemilu 2024.
Berkaca pada ketentuan libur nasional Februari 2024, Pemilu 2024 digelar pada 14 Februari yang bertepatan dengan Hari Valentine. Dengan begitu, secara tidak langsung bisa dikatakan Hari Valentine tahun ini merupakan hari libur Pemilu 2024.
Sejarah Hari Valentine
Ada dua versi sejarah Hari Valentine. Versi pertama menyangkut kematian tragis pendeta Roma bernama Valentine. Diceritakan, Valentine dipukuli dan dipancung pada 14 Februari 278 Masehi. Valentine dieksekusi karena dianggap menentang kebijakan Kaisar Claudius II.
Sang kaisar memang dikenal kejam dan membuat Roma terlibat pertempuran berdarah agar selalu menang perang. Bahkan, untuk memuluskan rencananya, ia melarang semua bentuk pernikahan dan pertunangan di Roma, karena dinilai menjadi penyebab tentangnya enggan pergi ke medan perang.
Pendeta Valentine pun menentang kebijakan tersebut. Ia diam-diam menikahkan pasangan muda, namun ketahuan sehingga berakhir di penjara, lalu dipukul dan dipancung. Eksekusi kepada Valentine menandai perayaan Hari Valentine setiap tanggal 14 Februari.
Sejarah Valentine ini yang paling banyak dipercaya karena sang pendeta disebutkan meninggalkan catatan perpisahan untuk putri penjaga penjara yang menjadi temannya, dengan tulisan 'From Your Valentine'. Atas jasanya, Valentine dinobatkan sebagai orang suci hingga disebut Santo Valentine.
Versi kedua berkaitan dengan Festival Lupercalia pada 15 Februari. Sejarah ini menyebutkan Valentine berasal dari festival tersebut. Festival Lupercalia adalah tradisi Romawi Kuno yang tidak terlepas dengan hal-hal berbau seks. Hal ini pernah ditulis J.A North dalam The Journal of Romance to this volume 98 2008.
Festival ini dianggap sebagai salah satu tradisi untuk menghormati Desa Kesuburan pada zaman pra Romawi. Sayangnya, tradisi ini dinilai tidak bermoral dan tidak melambangkan kehangatan atau kasih sayang. Hingga pada suatu waktu, tradisi ini diubah menjadi lebih baik.
Sampai hari ini, dua versi sejarah itu melekat dengan Hari Valentine. Berbagai negara merayakan Hari Kasih Sayang dengan berbagai tradisi, tak terkecuali di Indonesia. Hari Valentine juga identik dengan cokelat, kartu, bunga, hingga berbagai ornamen hati dan berwarna pink.
(irb/sun)