Hore! Siswa SMP Kota Mojokerto Kini Terima BOSDA Rp 1.104.000 Setahun

Hore! Siswa SMP Kota Mojokerto Kini Terima BOSDA Rp 1.104.000 Setahun

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 31 Jan 2024 05:00 WIB
PJ Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro saat menyapa siswa SD di Kota Mojokerto.
Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro saat menyapa siswa SD di Kota Mojokerto. (Foto: Istimewa/Dok. Diskominfo Kota Mojokerto)
Kota Mojokerto -

Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Mohammad Ali Kuncoro membuktikan komitmennya meningkatkan mutu pendidikan dengan menaikkan anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah Daerah (BOSDA) 76,12% pada 2024. Sehingga, tiap siswa SD dapat bantuan Rp 900.000, siswa SMP dapat Rp 1.104.000 dalam setahun.

Ali menjelaskan pihaknya menaikkan anggaran BOSDA jadi 76,12% atau Rp 10,2 miliar pada 2024. Yakni dari Rp 13,4 miliar pada 2023 jadi Rp 23,6 miliar tahun ini. Anggaran yang dialokasikan dari APBD Pemkot Mojokerto.

Pria yang akrab disapa Mas Pj ini merinci anggaran BOSDA untuk siswa jenjang SD hingga Rp 14,2 miliar. Anggaran itu naik 129% atau Rp 8 miliar dibandingkan 2023 yang hanya Rp 6,2 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga setiap siswa yang tahun lalu hanya menerima bantuan Rp 30.000/bulan, tahun ini menjadi Rp 75.000/bulan atau Rp 900.000 setahun.

Sedangkan untuk siswa jenjang SMP, lanjut Ali, anggaran BOSDA ditambah 29,17% atau Rp 2,1 miliar. Yaitu dari tahun 2023 Rp 7,2 miliar menjadi tahun ini Rp 9,3 miliar.

ADVERTISEMENT

Sehingga setiap siswa jenjang SMP yang sebelumnya menerima bantuan Rp 70.900/bulan, tahun ini menjadi Rp 92.000/bulan atau Rp 1.104.000 setahun.

"Jumlah dana BOS Daerah yang diberikan sesuai dengan jumlah peserta didik. Oleh sebab itu, jumlah dana yang diterima oleh lembaga pendidikan bervariasi sesuai dengan jumlah peserta didik pada masing-masing sekolah," jelasnya dalam rilis yang diterima detikJatim, Selasa (30/1/2024).

Ali menambahkan, penggunaan dana BOSDA diatur dalam Perwali Kota Mojokerto nomor 3 tahun 2023. Begitu juga pertanggungjawabannya. Menurutnya, dana itu untuk operasional sekolah yang tidak dibiayai dana BOS nasional.

"Kami juga menjalankan program membentuk anak didik santun penyejuk jiwa (MAS PJ) untuk pendidikan karakter para siswa di Kota Mojokerto," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads