Spanduk menolak Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka yang muncul di Kota Malang kini mendadak hilang. Padahal Bawaslu sendiri baru menerima laporan dan belum melakukan penertiban.
Dari pantauan detikJatim pada Sabtu (27/1/2024) sore, sudah tidak terlihat lagi keberadaan spanduk yang awalnya terpasang depan gapura Jalan Muharto Gang 7, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Sejumlah warga yang ditemui di sekitar lokasi juga tak mengetahui siapa yang melepas spanduk tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak tahu yang melepas siapa, kemarin malam masih ada," ujar Romli seorang warga yang ditemui detikJatim di lokasi.
![]() |
Jika dilihat, hanya spanduk penolakan Gibran yang diturunkan atau dilepas dari tempat semula. Untuk alat peraga kampanye sejumlah caleg yang lain masih terpasang di lokasi.
Bawaslu Kota Malang mengaku sudah menerima laporan adanya spanduk menolak Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Bawaslu sendiri baru akan melakukan kajian, apakah keberadaan spanduk itu memenuhi unsur kampanye negatif.
"Ada laporan masuk soal itu (spanduk) jika dilihat memang bukan bagian dari bahan kampanye," kata Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Malang Hasbi Ash Shiddiqy.
Untuk sementara Bawaslu Kota Malang melihat adanya indikasi kampanye negatif dari pemasangan spanduk tersebut. Meski demikian, keputusan untuk menertibkan akan dikoordinasikan dengan Pemkot Malang dan aparat penegak hukum.
"Ada indikasi mengarah kesana (kampanye negatif). Tapi kita tidak bisa melakukan penertiban sendiri, akan kita koordinasikan dengan Pemkot Malang dan aparat penegak hukum," tegasnya.
Seperti diberitakan, muncul spanduk tolak Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka di Kota Malang. Di spanduk itu tertulis kalimat yang menyinggung soal etika. Selain itu, spanduk itu juga mengatasnamakan warga Madura pendukung Mahfud Md.
Ada dua lokasi spanduk yang terpantau. Pertama di gapura Jalan Muharto gang 7 dan Gang 5, Kota Malang.
'Yang tidak beretika dilarang masuk kampung ini'. Demikian bunyi spanduk tersebut. Foto Gibran diberi garis miring simbol penolakan.
(mua/iwd)