Hobi Unik Sejoli Lansia di Pamekasan, Jalan Kaki Sambil Jualan Keliling

Hobi Unik Sejoli Lansia di Pamekasan, Jalan Kaki Sambil Jualan Keliling

Akhmad Zaini Zen - detikJatim
Kamis, 25 Jan 2024 15:14 WIB
Pasangan lansia pedagang keliling di Monumen Areklancor Pamekasan
Foto: Pasangan lansia pedagang keliling di Monumen Areklancor Pamekasan (Akhmad Zaini Zen)
Pamekasan -

Kafil, petang itu tengah duduk-duduk di posko BPBD yang berada di kawasan Monumen Areklancor, Pamekasan. Petugas BPBD sekonyong-konyong didatangi sejoli lansia Imam Zakria (70) dan istrinya, Nanik (67).

Nanik tampak menawarkan dagangannya sambil memperlihatkan sebuah keranjang dengan tulisan 'Pentol Bakar' yang dibawa Zakaria. "Beli, nak?" kata sang nenek kepada Kafil saat itu.

"Iya, berapaan ini harganya, apa aja yang dijual," tanya balik Kafil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nanik lalu berujar, bahwa pentol bakar dagangannya sebungkus Rp 10 ribu. Kafil kemudian membeli dua bungkus dan menyodorkan Rp 20 ribu kepada nenek tersebut.

Zakaria dan Nanik merupakan pedagang keliling yang biasa menjajakan dagangannya di sekitar Monumen Areklancor. Namun siapa sangka bahwa Zakaria merupakan mantan dosen di universitas Sunan Giri (Unsuri) Surabaya.

ADVERTISEMENT

Keduanya mengaku berjualan keliling di usia senja selain faktor ekonomi juga karena hobi berjalan kaki. Mereka biasanya menjajakan dagangannya setiap malam selepas azan isya hingga habis.

"Jadi kita jualan karena bapaknya ini senang jalan, ya lihat-lihat di YouTube cara buatnya namun kita tambah racikan sendiri," kata Nanik kepada detikJatim.

Pasutri ini mengaku dikaruniai dua anak yang semuanya sudah lulus kuliah dan bekerja di luar kota. Bahkan kini anak-anaknya kini tengah kursus belajar bahasa Inggris untuk bekal ke luar negeri.

"Sudah lulus kuliahnya, sekarang masih mendalami kursus bahasa Inggris untuk persiapan berangkat ke India," ucap Nanik.

Dagangan Zakaria dan Nanik tak hanya pentol bakar saja, namun juga berbagai macam kue. Hanya sekitar satu jam menjajakkan jualannya, mereka sudah bisa menghasilkan uang 150 ribu rupiah bahkan lebih kalau sedang ramai.

Mereka biasanya menjajakan dagangannya setiap malam selepas azan isya hingga habis.

"Kalau hari biasa, gak hujan bisa sampai 150 ribu, kalau malam Minggu bisa 180 ribu," tandas Zakaria.




(abq/fat)


Hide Ads