Mulai Hari Ini Parkir di Taman Bungkul-Balai Kota Surabaya Bayar Nontunai

Mulai Hari Ini Parkir di Taman Bungkul-Balai Kota Surabaya Bayar Nontunai

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 24 Jan 2024 19:15 WIB
Kepala UPTD Parkir Dishub Surabaya Jeane Taroreh
Kepala UPTD Parkir Dishub Surabaya Jeane Taroreh. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Mulai hari ini parkir di kawasan Taman Bungkul dan Balai Kota Surabaya bayar nontunai. Tarif parkir cashless itu dibayar dengan tiga cara.

Kepala UPTD Parkir Dishub Surabaya Jeane Taroreh mengatakan, pembayaran parkir di dua kawasan ini hanya dengan tiga pilihan. Yakni tapping e-Money pada alat parkir meter, scan barcode dengan QRIS, dan membayar dengan voucher.

"Betul, hari ini di dua kawasan Balai Kota Surabaya dan Taman Bungkul nggak ada pembayaran parkir tunai," kata Jeane ditemui di Taman Bungkul, Rabu (24/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah di dua kawasan, nantinya pada 1 Februari 2024 sebanyak 1.370 titik parkir di Surabaya akan mengikuti bayar nontunai. Saat ini masih berlangsung proses pencetakan buku rekening tabungan juru parkir.

"Karena bagi hasil masuk di sana (buku tabungan) dan dasar dari pembuatan buku tabungan tersebut, identitas para jukir sebagai dasar pencetakan QRIS yang dikalungkan ke jukir," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) UPTD Parkir Dishub Surabaya Affan Abdillah mengatakan, pengendara yang tidak bisa membayar digital, bisa membeli voucher di delapan tempat di Taman Bungkul.

Ada delapan tempat yang ditunjuk untuk menjual voucher. Antara lain di kafe dan satu kantor di Wonokoyo yang punya banyak karyawan, dan Sentra Wisata Kuliner (SWK).

"Tahap awal, setiap tempat diberi 100 voucher untuk mobil dan motor. Masing-masing 100 voucher motor dan mobil, jadi 800 mobil dan 800 motor," kata Affan.

Dishub juga sedang menyiapkan stiker penunjuk tempat penjualan voucher. Nantinya seluruh warung SWK boleh menjual.

"Ada stiker penjualan voucher sekaligus imbauan untuk nggak ada lagi pembayaran tunai per hari ini. Jukir harus ngarahkan pengendara," ujarnya.

Sementara di Balai Kota, ada tujuh titik penjualan voucher yang bisa dituju pengendara. Ada di enam kafe dan di kantor belakang pemkot Jalan Jimerto,.

Mengantisipasi kecurangan jukir jika masih terima uang tunai, ada petugas pengawas dari dishub yang diterjunkan berjaga di lokasi.

"Ada petugas, satu sif delapan orang petugas pengawas, kalau di Balai Kota enam petugas. Bungkul ada tiga sif, balkot dua sif," pungkasnya.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads