Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Rajab 1445 H

Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh Rajab 1445 H

Irma Budiarti - detikJatim
Selasa, 23 Jan 2024 12:45 WIB
Lantern that have moon symbol on top and small plate of dates fruit with dusk sky and city bokeh light background for the Muslim feast of the holy month of Ramadan Kareem.
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh. Foto: Getty Images/iStockphoto/Baramyou0708
Surabaya -

Menjalankan puasa Ayyamul Bidh diawali dengan membaca niat. Niat puasa Ayyamul Bidh disunahkan dibaca secara lisan tidak hanya di dalam hati.

Niat puasa Ayyamul Bidh bisa dibaca pada malam hari hingga sebelum masuk waktu matahari condong ke barat. Asalkan belum makan atau minum apapun.

Umat Muslim juga disunahkan melakukan sahur sebelum Imsak dan Subuh. Kemudian, ketika tiba waktu Magrib, harus segera berbuka puasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Melansir situs Nahdlatul Ulama (NU) Online, adapun niat puasa Ayyamul Bidh sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaytu shauma ayyamil Bidh lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah) karena Allah Ta'ala

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh memiliki tata cara dalam pelaksanaannya sama seperti puasa pada umumnya. Berikut tata cara melaksanakan puasa Ayyamul Bidh yang bisa dikerjakan pada bulan Rajab.

1. Membaca Niat

Niat puasa Ayyamul Bidh sama seperti puasa sunah lainnya dan dapat dilakukan dengan membaca niat puasa mutlak "Saya niat puasa". Meski begitu, ada baiknya membaca niat puasa Ayyamul Bidh secara khusus.

Niat puasa Ayyamul Bidh boleh dibaca dalam hati, namun tetap disunahkan diucapkan dengan lisan. Niat puasa dilakukan sejak malam hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat). Asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

2. Makan Sahur

Puasa Ayyamul Bidh juga dianjurkan makan sahur. Makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu Subuh sebelum imsak.

3. Menahan Hawa Nafsu

Selama menjalankan puasa Ayyamul Bidh, umat Muslim harus bisa menahan diri dari segala yang membatalkan puasa. Tidak hanya makan dan minum, tetapi juga menahan hawa nafsu yang bisa membuat puasa batal.

Seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah saw bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya: Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan. (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).

4. Berbuka Puasa

Setelah seharian menjalankan puasa Ayyamul Bidh, umat Muslim dianjurkan segera berbuka puasa saat tiba waktu Maghrib. Berbukalah seperti sunah Nabi Muhammad SAW menggunakan kurma.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh

Sudah mengetahui niat dan tata caranya, lantas kapan jadwal puasa Ayyamul Bidh? Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan di kalender Hijriah.

Awal Rajab 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Maka dari itu, hari pertama puasa Ayyamul Bidh pada 13 Rajab 1445 Hijriah adalah Kamis, 25 Januari 2024.

Selanjutnya, puasa Ayyamul Bidh 14 Rajab 1445 Hijriah adalah Jumat, 26 Januari 2024. Lalu ditutup puasa Ayyamul Bidh 15 Rajab 1445 Hijriah pada Sabtu, 27 Januari 2024.

Hukum Puasa Ayyamul Bidh

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadis bahwa hukum puasa Ayyamul Bidh adalah sunah muakkad. Seperti hadis-hadis di bawah ini.

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian'. (HR an-Nasa'i dengan sanad hasan)

. وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود)

Artinya: Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: 'Rasulullah SAW telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'. (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81).




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads