Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega mengatakan autopsi jenazah pelajar yang masih duduk di bangku kelas 5 MI telah mendapat persetujuan dari orang tua kandungnya.
"Jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Blambangan. Saat ini kita terbitkan Laporan Polisi (LP) dan menunggu proses administrasi pelaksanaan autopsi," terang Vega, Senin (22/1).
Menurut Vega, selama ini korban tinggal bersama paman sekaligus ayah angkatnya Moh Anshori dan pasangan Misrihati sejak usia 2 tahun. Sementara orang tua kandung korban berdomisili di Surabaya.
Ayah angkat korban sebelumnya menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Kebalikan dari ayah angkatnya, orang tua kandung korban meminta untuk autopsi dilakukan.
"Saat ini orang tua korban berada di Ponorogo dan sedang dalam perjalanan ke Banyuwangi," kata Vega.
Polisi, tambah dia, sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan terus mendalami penyebab kematian korban.
"Olah TKP sudah laksanakan. Saat ini masih terus memintai keterangan warga dan para tetangga," tuturnya.
Sebelumnya jenazah korban juga telah dilakukan pemeriksaan visum luar oleh tim medis Puskesmas Bajulmati, Wongsorejo.
Hasilnya, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya ada bekas jeratan tali tampar di leher.
"Saat ini kami masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah korban," tandas Vega.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(erm/iwd)