10 Ribu liter air bersih setiap hari dikirim untuk desa terdampak bencana angin kencang di Bondowoso. Dropping air dilakukan untuk meringankan beban warga terdampak.
Angin kencang menerjang dua desa di Kecamatan Prajekan, Bondowoso, yakni Desa Walidono dan Cangkring. Bencana ini menyebabkan 190 rumah dan fasum rusak. Selain itu 8 orang luka ringan.
Akibatnya, warga desa terdampak terdiri 1.500-an jiwa lebih terpaksa diungsikan sementara ke beberapa titik. Di antaranya gedung sekolah, posko, serta beberapa bangunan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap hari kami droping sedikitnya 10 ribu liter air bersih," jelas PJ Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto saat ditemui detikJatim saat berada di lokasi pengungsian sementara, Sabtu (20/1/2024).
Air bersih itu untuk memenuhi kebutuhan warga yang mengungsi sementara. Mulai dari mandi, maupun kebutuhan lainnya. Sebab, angin puting beliung merusakkan rumah juga instalasi air minum.
"Pun kami siapkan sedikitnya 1.500-an nasi bungkus per hari sebanyak 3 kali sehari," imbuh Bambang.
Bantuan itu akan terus diberikan pada warga terdampak, hingga kondisi benar-benar normal. Selain itu pembenahan rumah dan fasilitas umum desa akan dikebut melibatkan seluruh stakeholder dan aparat TNI/Polri.
Sebelumnya, hujan disertai angin kencang menerjang dua desa di Prajekan, Bondowoso, Kamis (18/1/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Dua desa di Kecamatan Prajekan, Bondowoso itu yakni Desa Walidono dan Cangkring.
Data BPBD Bondowoso, selain 8 korban luka, rumah di 2 desa itu terdampak. Rinciannya Dusun Sumberkanco 21 rumah, Paterongan 27 rumah, Krajan 41 rumah, serta Dusun Sampan 60 rumah.
Namun setelah dilakukan pemutakhiran data, jumlah rumah terdampak dan korban ternyata bertambah.
(irb/fat)