.webp)
Raut wajah Bunadi (75) merekah saat melihat wajah pria yang menghampirinya pada Senin (15/1) sian. Matanya terbuka lebar dengan dahi berkerut mencoba mengingat orang yang ada di hadapannya.
Seketika wajahnya berseri disertai mata berkaca-kaca, dia mengingat pria di hadapannya adalah seseorang yang ia kenal 2 pekan sebelumnya. Saat itu Bunadi berkeliling menjajakan air mineral di momen kampanye calon legislatif di salah satu desa di Situbondo.
"Pak Chandra Astan," suara parau Bunadi terdengar lirih sambil menahan bulir air mata di kelopaknya. Seketika ia menghampiri sosok Chandra Astan dan menariknya untuk menghampiri rumah tinggalnya di Desa Suboh, Kabupaten Situbondo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chandra Astan, salah satu caleg PDIP bernomor urut 7 itu adalah tokoh masyarakat yang konsisten di jalan sosial dan kemanusiaan. Kedatangannya ke rumah Bunadi merupakan bagian dari janji yang harus ia tunaikan karena pada perjumpaan pertama mereka ia belum mengucap kata terima kasih.
"Saat saya kampanya di Situbondo beberapa waktu lalu, beliau dengan tulus mendoakan saya disela-sela aktivitasnya menjual air minum. Karena kondisi sangat crowded saya lupa belum menyampaikan terima kasih dengan baik," ujar Chandra Astan kepada detikJatim, Kamis (18/1).
Lega, haru, dan kagum, perasaan itu yang menurutnya menyeruak saat dirinya bertemu dengan Bunadi dan istrinya, Hayani. Di usia senja dengan keterbatasan, Bunadi tetap gigih bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya yang tinggal di rumah yang sangat sederhana.
"Saya sengaja bertanya kepada sejumlah kawan untuk mencari tahu di mana beliau tinggal, saya bersyukur akhirnya bisa mengunjungi beliau langsung ke rumahnya," tambah Chandra Astan.
Chandra mengaku perasaan haru merayap di dadanya. BunadΔ±, salah satu potret rakyat Indonesia yang merindukan kehadiran wakil rakyat untuk mendengar dan meneruskan aspirasinya.
Begitu melintasi pintu rumah bertirai plastik, Chandra Astan menunduk untuk masuk ke ruang tamu Bunadi. Beberapa sisi dinding bambu itu ditambal dengan plastik goni agar tak tembus udara dingin yang menerobos dari lubang-lubang dinding.
Di balik ruang tamu itu ada satu bilik kamar bambu dengan ranjang tua. Di dapur, terlihat Hayani istri Bunadi sedang duduk di kursi kecil merebus air dengan tungku tanah dan kayu bakar. Senyum ramah Hayani menghiasi wajahnya saat Chandra Astan menyambangi dapur sederhana mereka.
"Ini hanya salah satu potret, saya yakin banyak masyarakat kita yang seperti beliau dan membutuhkan kehadiran kami," tegas Chandra Astan.
Sementara, saat ditanya apa yang menjadi harapan Bunadi kepada calon wakil rakyatnya? Bunadi hanya berharap mereka amanah menjalankan tugas dan pekerjaan sebagai wakil rakyat yang bisa dipercaya rakyat. Ia pun sempat menyampaikan ingin bertemu dengan Megawati, Ketum PDI Perjuangan.
"Amanah lah," tegas Bunadi. "Bu Mega, ke sini lah bu, ke rumah saya di Desa Suboh, Situbondo," ujar Bunadi dengan wajah penuh harap.
(dpe/iwd)
