Dua Desa di Tanggulangin Tetap Kebanjiran Meski Jalan Sudah Ditinggikan

Dua Desa di Tanggulangin Tetap Kebanjiran Meski Jalan Sudah Ditinggikan

Suparno - detikJatim
Kamis, 18 Jan 2024 15:14 WIB
Sejumlah siswa-siswi SD dan SMP di Kabupaten Sidoarjo, semangat belajat meski sekolah mereka tergenang banjir, Kamis (18/1/2024).
Banjir di 2 Desa Langganan Banjir Tanggulangin Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Dua Desa di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, kerap menjadi langganan banjir. Dua desa itu yakni Desa Kedung Banteng dan Desa Banjar Asri. Selain terdampak ke warga juga dua sekolah di desa tersebut kebanjiran. Ketinggian air mencapai 20 Cm.

Meski jalan dua desa itu sudah ditinggikan sekitar 80 cm, demikian halnya warga yang turut meninggikan rumahnya, tetapi di musim hujan tahun ini rumah warga RT 5, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin masih kebanjiran.

"Selain penurunan tanah di dua desa ini, saluran irigasinya juga kurang maksimal," kata Zaeni (56) warga Desa Kedungbanteng RT 3 saat ditemui detikJatim, Kamis (18/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terutama sungai rawa di Desa Kedungbanteng lebarnya 4 meter, tetapi di Desa Banjarasri dan Desa Banjarpanji menyempit hanya 2 meter. Ini penyebab banjir,"katanya.

Pantauan detikJatim di lokasi, banjir itu selain mengenangi rumah warga, jalan desa, juga mengenangi 2 sekolah. Yakni SMP Negeri 2 Tanggulangin yang berada di Desa Kedungbanteng, dan SD Negeri Banjarasri.

ADVERTISEMENT

Siswa-siswi SMP Negeri 2 tampak tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas masing-masing meski sekolahnya banjir, seolah sudah terbiasa. Kepala sekolah SMP Negeri 2 Sukardi pun membenarkan sekolah itu sudah menjadi langganan banjir saat musim hujan.

"Kemarin saat hujan deras ada 10 ruang kelas, pagi ini sudah surut tinggal 6 ruang yang masih banjir," kata Sukardi di lokasi.

Sukardi menjelaskan, untuk kegiatan belajar mengajar masih tetap berjalan seperti biasanya. Karena mereka dipindahkan ke ruang lain, seperti ruang komputer, ruang biologi, ruang perpus.

"Kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya. Selain itu pihak sekolah juga memasang pompa untuk memindahkan air yang yang mengenangi ruang kelas," kata Sukardi.

Sejumlah siswa-siswi SD dan SMP di Kabupaten Sidoarjo, semangat belajat meski sekolah mereka tergenang banjir, Kamis (18/1/2024).Sejumlah siswa di Tanggulangin Sidoarjo tetap semangat belajar meski sekolah mereka kebanjiran. (Foto: Suparno/detikJatim)

Sementara itu di SDN Banjarasri terpantau kegiatan belajar mengajar juga masih berjalan seperti biasa. Bahkan, sebelum pelajaran dimulai, para siswa senang bermain air di halaman sekolah.

"Untuk hari ini sementara tidak ada kegiatan senam dan mapel olah raga. Sedangkan mapel lain tetap berjalan seperti biasa," kata Hafid, salah satu guru di SD Negeri Banjarasri.

Hafid mengatakan bahwa di SD tersebut area yang tergenang banjir hanya pada bagian halaman sekolah saja. Sedangkan sejumlah ruang kelas untuk sementara tidak sampai kebanjiran.

"Saat musim hujan sekolahan ini menjadi langganan banjir, saat ini semua ruang kelas sudah ditinggikan. Namun apabila intensitas curah hujan tinggi terkadang ruang kelas kebanjiran," tandas Hafid.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan pihaknya telah menyiapkan rumah pompa 24 jam.

"Curah hujan yang agak tinggi kemarin menyebabkan beberapa daerah menimbulkan genangan. Tetapi alhamdulillah sudah surut hanya sekian jam saja, karena rumah-rumah pompa sudah siap siaga semuanya," kata pria yang akrab dipanggil Gus Muhdlor.

Dia menjelaskan ada 5 rumah pompa yang disiagakan selama 24 jam. Di antaranya 5 rumah pompa di wilayah Tanggulangin.

"Dua tahun kemarin kami fokus membangun rumah pompa-rumah pompa yang stay agar kemudian mempunyai kekuatan yang cukup tinggi, dan secara umum hasilnya sudah lumayan," imbuh Gus Muhdlor.

Gus Muhdlor mengharapkan masyarakat membantu mencegah banjir, salah satunya tidak membuang sampah ke sungai.

"Tetapi memang semua membutuhkan proses, dalam menanggulangi banjir butuh dukungan semua pihak dengan cara tidak membuang sampah di sungai maupun membuat jembatan yang sekiranya menghambat aliran air di sungai," tandasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads