Gunung Semeru erupsi pukul 00.16 WIB, Kamis (18/1/2024). Kali ini tinggi letusan erupsi kurang lebih 700 meter dari puncak.
Dari laporan PVMBG mulai pukul 00:00-06:00 WIB, ada 17 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 17-22 mm, dan lama gempa 85-145 detik, dalam 6 jam.
"17 Kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 17-22 mm, dan lama gempa 85-145 detik," kata petugas PVMBG Yadi Yuliandi dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamatan visual sekitar pukul 06.00 WIB, Gunung Semeru tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut dan timur.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 120 detik," kata petugas PVMBG Yadi Yuliandi dalam keterangannya.
Dia menyebut kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut," tambahnya.
Baca juga: Bandara Abd Saleh Tutup Imbas Semeru Erupsi |
Pihaknya mengimbau warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Sebab, berpotensi ada perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Selain itu diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Sebab, rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tegasnya.
(hil/fat)