Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024. Sementara 1 Syawal 1445 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri pada hari Rabu, 10 April 2024.
Muhammadiyah telah merilis surat penetapan Hasil Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1445 H. Dalam surat tersebut dijelaskan awal Zulhijah, Ramadhan dan Syawal ditetapkan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal.
Awal Ramadhan 2024
Ijtimak atau bulan baru menjelang Ramadhan 1445 Hijriah terjadi pada 29 Syakban 1445 Hijriah atau bertepatan Minggu, 10 Maret 2024 sekitar pukul 16.07 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat matahari terbenam di Yogyakarta hilal sudah wujud. Pun, di wilayah Indonesia, Bulan berada di atas ufuk kecuali Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Sehingga 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada keesokan harinya. Artinya, awal puasa berdasarkan ketetapan PP Muhammadiyah adalah hari Senin, 11 Maret 2024.
Awal Syawal 2024
Sementara itu, ijtimak jelang Syawal 1445 Hijriah terjadi pada 30 Ramadhan atau bertepatan hari Selasa, 9 April 2024 sekitar pukul 01.23 WIB. Saat matahari terbenam di Indonesia bulan telah berada di atas ufuk.
Dengan begitu, 1 Syawal 1445 Hijriah ditetapkan jatuh keesokan harinya. Maka, warga Muhammadiyah merayakan Hari Raya Idul Fitri pada hari Rabu, 10 April 2024.
Awal Zulhijah
Ijtimak jelang Zulhijah 1445 terjadi pada Kamis, 6 Juni 2024 sekitar pukul 19.39 WIB. Tinggi Bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta hilal belum wujud, di wilayah Indonesia bulan berada di bawah ufuk.
Sehingga umur bulan Zulkaidah disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari. Dengan begitu, 1 Zulhijah jatuh pada hari Sabtu, 8 Juni 2024.
Hari Arafah atau 9 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada hari Minggu, 16 Juni 2024. Dan, Hari Raya Idul Adha jatuh keesokan harinya, atau bertepatan degan hari Senin, 17 Juni 2024.
Penentuan awal puasa dan Lebaran dilakukan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Di mana Muhammadiyah menetapkan awal bulan Qomariah termasuk Ramadan, Syawal dan Zulhijah tidak berdasarkan penampakan, tapi berdasarkan posisi geometris benda-benda langit seperti Matahari, Bumi dan Bulan.
Syarat pertama penentuan Ramadhan adalah sudah terjadi ijtimak, yang artinya bulan telah mengelilingi bumi dengan satu putaran sinodis. Kemudian ijtimak terjadi sebelum matahari tenggelam, dan pada saat matahari tenggelam, Bulan masih di atas ufuk belum tenggelam.
(irb/fat)