Cak Imin Ragukan NU Seseorang Jika Tak Pilih Amin, Khofifah: Mungkin Khilaf

Cak Imin Ragukan NU Seseorang Jika Tak Pilih Amin, Khofifah: Mungkin Khilaf

Charolin Pebrianti - detikJatim
Rabu, 17 Jan 2024 22:15 WIB
Khofifah saat berada di Ponorogo.
Khofifah saat berada di Ponorogo. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo - Cawapres 01 Muhaimin Iskandar menyatakan tentang keraguannya atas Ke-NU-an seseorang bila tidak mendukung Anies-Muhaimin (Amin). Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyebut Cak Imin khilaf.

"Saya Ketua umum Muslimat berapa tahun. Mungkin beliau khilaf, mungkin beliau khilaf," tutur Khofifah saat berkunjung ke Ponorogo, Rabu (17/1/2024).

Menurut Khofifah, dia saat ini fokus memenangkan Paslon 02 Prabowo-Gibran. Khofifah juga berkoordinasi dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) kota dan provinsi agar pemenangan paslon 02 bisa maksimal.

"Kalau saya tim 02, saya ingin bersama tim strategis. Saya ingin 02 menang signifikan," imbuh Khofifah.

Khofifah meyakini Paslon 02 bakal menang signifikan. Dia yakin dengan berpikir hasil yang bagus, maka yang di langit akan menganugerahkan prediksi yang diharapkan.

"Menang signifikan, Bismillah. Kalau kita positif thinking maka yang di langit akan menganugerahkan prediksi yang kita harapkan lebih dari itu. Semua demokrasi kita jaga, keamanan dijaga," ujar Khofifah.

Khofifah saat berada di Ponorogo.Khofifah saat berada di Ponorogo. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)

Sementara itu, dalam sambutannya di Ponorogo dalam rangka meresmikan Hunian Sementara (Huntara) Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Khofifah mengumumkan kepada warga bahwa ia agar kembali berkontestasi di Pilgub Jatim.

"Mohon doa dan dukungan panjengan semua. Periode ini ada Pilgub lagi, dan saya akan mencalonkan kembali pada pemerintahan ke depan sebagai gubernur Jawa Timur," kata Khofifah.

Di Ponorogo, Khofifah meresmikan 56 rumah hunian sementara usai bencana tanah retak pada Februari 2023. Rinciannya, ada 42 rumah di Desa Tumpuk dan 14 rumah di Desa Bekiring.

"Februari tahun lalu ada tanah bergerak di sini, menjadikan hunian mereka tidak aman. Maka mereka mengungsi di masjid dan juga sekolah di Desa Tumpuk ini. Akhirnya koordinasi dan komunikasi antara Pemprov, Pemkab, Perhutani adalah tanah Perhutani yang dipinjampakaikan oleh masyarakat terdampak dari tanah bergerak saat itu," imbuh Khofifah.

Menurutnya, ini akan menjadi hunian yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga meski lokasinya agak menjauh dari lingkungan awal. Permasalahannya adalah soal mata pencaharian warga.

"Karena saya lihat viewnya luar biasa apa dimungkinkan di sini dijadikan desa wisata. Kita ini pengembangan desa wisata terbanyak, dari seluruh provinsi di Indonesia. Tapi harus dilakukan asesmen yang sesuai dengan topografi seluruh wilayah dengan masyarakat di sini punya kreativitas seperti apa," ujar Khofifah.

Adanya desa wisata bisa mengembangkan potensi masyarakat, misal di sektor pertanian atau agro. Namun harus ada asesmen dengan Perhutani, para kades, juga Pemkab Ponorogo.

"Jadi kalau ada desa wisata, seiring dengan masyarakat disini menumbuhkembangkan desa wisata yang ada di sini. Karena saya lihat banyak pasangan muda yang punya anak sekolah, jadi supaya income mereka aman maka ini harus dipikirkan," pungkas Khofifah.


(dpe/iwd)


Hide Ads