Pj Ketua PWNU Jatim Jelaskan Posisinya Saat Pertemuan Kiai Mataraman-Prabowo

Pj Ketua PWNU Jatim Jelaskan Posisinya Saat Pertemuan Kiai Mataraman-Prabowo

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 11 Jan 2024 14:05 WIB
Pj Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin
Pj Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang -

Cicit pendiri NU KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin ditunjuk menjadi Pj Ketua PWNU Jatim. Gus Kikin menggantikan KH Marzuki Mustamar yang diberhentikan PBNU.

Pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang ini mengaku pernah menjadi tuan rumah pertemuan Capres Prabowo Subianto dengan sekitar 60 kiai Mataraman. Bagaimana netralitas NU di bawah kepemimpinan Gus Kikin?

Ketika dikonfirmasi wartawan terkait posisi politiknya di Pilpres 2024, Gus Kikin menegaskan tidak pernah menyatakan dukungan kepada Capres nomor urut 02 tersebut. Ia mengakui, ponpesnya hanya sebatas menjadi tuan rumah pertemuan Prabowo dengan 60 kiai Mataraman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kan tidak pernah ngomong saya mendukung (Capres Prabowo). (Sebelumnya ada pertemuan di TBI?) Iya, saya tuan rumah. Ya memang kami semuanya datang ke sini dan saya menyatakan bahwa saya harus menghormati semua tamu," tegasnya kepada wartawan di Ndalem Kasepuhan Pengasuh Ponpes Tebuireng, Desa Cukir, Diwek, Jombang, Kamis (11/1/2024).

Ketua PBNU Bidang Ekonomi ini lantas menjelaskan, bagi dirinya, NU adalah rumah untuk membangun bangsa. Sedangkan berpolitik, dalam konteks sebagai warga negara. Ketika dirinya lelah di dunia politik, NU menjadi rumahnya untuk pulang.

ADVERTISEMENT

"Bagi saya, NU itu rumah untuk membangun sebuah bangsa. Nah, sedangkan politik itu kan warga negara, tidak dengan NU yang warga bangsa. Jadi, itu kami punya rumah di mana kalau kita capek di luar, saya kami kembali lagi ke rumah sebagai warga bangsa," jelasnya.

Ketika kembali disinggung tentang netralitas PWNU Jatim di Pilpres 2024, Gus Kikin menuturkan, NU harus memikirkan umatnya. Menurutnya, NU memang harus mengikuti perkembangan di dunia perpolitikan. Namun, ia menegaskan, NU sebagai wadah untuk membangun kebersamaan, ukhuwah, dan persatuan.

"Ya sebetulnya kalau bagi kami itu, kalau yang di grass root lebih kepada memikirkan bagaimana kami membangun persatuan. Kalau NU harus memikirkan umatnya, memang harus mengikuti perpolitikan, iya. Tapi kalau NU-nya sendiri kan kami jadikan wadah untuk kami membangun kebersamaan, ukhuwah, persatuan. Itu penting itu," tandasnya.

Diketahui, pada 11 November 2023 lalu Prabowo Subianto berkunjung ke Ponpes Tebuireng. Ketika itu, Ketum Partai Gerindra tersebut disambut pengurus partai dan sejumlah kiai Mataraman.

Setelah berziarah ke makam Presiden Keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Prabowo menggelar pertemuan tertutup dengan sekitar 60 kiai dari wilayah Mataraman, Jatim di Ndalem Kasepuhan Pengasuh Ponpes Tebuireng. Pertemuan ini berlangsung hampir 1 jam, mulai pukul 10.13 WIB hingga 11.00 WIB.

Ada sekitar 60 kiai yang hadir dalam pertemuan ini. Mereka adalah pengasuh pesantren dari wilayah Jombang sampai Pacitan. Antara lain, Pengasuh PP Bahrul Ulum Tambakberas KH Hasib Wahab atau Gus Hasib, Pengasuh PP Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin dan Pengurus PP Darul Ulum Zahrul Azhar atau Gus Hans.

Juga Pengasuh PP Al Azhaar Tulungagung KH Imam Mawardi Ridlwan, Pengsasuh Ponpes Al Ghozali Kediri, Gus Jalal, Pimpinan PP Langitan, Tuban KH Ubaidillah Faqih atau Gus Ubed, serta Pengasuh PP Zainul Hasan Genggong, Probolinggo sekaligus Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil 'Alallah.

Informasi yang digali detikJatim, kiai-kiai Mataraman yang mendukung Prabowo dikomandoi Pengasuh Ponpes Al Amien, Kota Kediri KH Muhammad Anwar Iskandar. Lantaran Kiai Anwar sedang sakit, beliau diwakili Pengasuh PP Zainul Hasan Genggong, KH Mutawakkil Alallah.

Kiai Mutawakkil kala itu mengatakan, dalam pertemuan tersebut, para kiai banyak mendengarkan pandangan-pandangan Prabowo. Para kiai baru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan ketika diberi kesempatan.

"Para kiai banyak mendengarkan. Ketika dipersilakan ada pertanyaan dari para kiai. Kiai-kiai merasa puas dengan apa yang disampaikan bapak (Prabowo)," terangnya kepada wartawan di lokasi saat itu.

Terkait alasan para kiai Mataraman mendukung Prabowo di Pilpres 2024, kata Kiai Mutawakkil, sebab merasa cocok dengan capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut.

"Saya lihat para kiai hatinya cocok dengan Pak Prabowo, karena mempunyai visi misi yang sama untuk kemajuan Indonesia. Supaya yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa ini menjadi bangsa yang adil, makmur, sejahtera, baldatun thoyibatun bisa tercapai," ungkapnya.




(hil/dte)


Hide Ads