Seorang mahasiswa nekat bunuh diri dengan menceburkan diri di aliran sungai Brantas. Belakangan diketahui pemicu korban berinisial MAS (24), warga Kepanjen, Kabupaten Malang, bunuh diri karena depresi.
"Dari keterangan keluarga diketahui korban diduga mengalami depresi. Karena skripsi yang tidak bisa diselesaikan," ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat kepada wartawan, Selasa (9/1/2024).
Gandha menyebut korban tercatat sebagai mahasiswa semester 9 di salah satu perguruan tinggi negeri di Malang. Belum dapat menyelesaikan bangku kuliah diduga mendorong korban bunuh diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bersangkutan itu sudah kuliah di salah satu kampus di Malang, semester 9, tidak lulus-lulus. Depresi karena kuliahnya nggak selesai, hambatan pada skripsi. Itu disampaikan oleh keluarga," bebernya.
Gandha menambahkan dari keterangan keluarga juga diketahui bahwa korban memiliki pribadi yang pendiam dan cenderung menyendiri.
"Dan berdasarkan keterangan keluarga disampaikan bahwa korban orangnya introvert dan sering mengurung diri di kamar," imbuhnya.
Penyelidikan petugas juga menemukan rekaman CCTV, di saat korban meloncat pagar rumah, pada 6 Januari 2024 sekitar pukul 03.01 WIB. Diduga saat itulah korban meninggalkan rumah dan memutuskan untuk bunuh diri.
"Jadi dia (korban) mulai meninggalkan rumah itu dari 6 Januari 2024, tercatat dari CCTV itu jam 03.01 WIB, dengan cara memanjat pagar rumah dan langsung pergi dari rumah," beber Gandha.
Di luar itu, lanjut Gandha, pihaknya juga mendapatkan keterangan dari keluarga jika korban pernah mencoba untuk bunuh diri, yang dilakukan pada pertengahan 2023 lalu. Namun, entah alasan apa, korban kemudian kembali pulang ke rumah.
"Sekitar pertengahan tahun 2023 itu sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri, dengan bercerita pernah melompat di Sungai Metro, dekat Talangagung," pungkasnya.
Sebelumnya, sesosok mayat pria ditemukan mengapung di aliran sungai Brantas, di Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Jasad tanpa identitas itu pertama kali ditemukan oleh pemancing.
Dari keterangan yang dihimpun, seorang pemancing awalnya mencurigai sosok mayat yang mengapung di aliran Sungai Brantas, sekitar pukul 06.00 WIB.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(mua/iwd)