Jembatan kaca The Geong sempat viral beberapa waktu lalu. Bukan karena menampilkan pemandangan yang indah dan estetik, namun terdapat insiden yang menarik perhatian publik.
Pada Oktober 2023, terjadi sebuah insiden di mana beberapa kaca di Jembatan The Geong pecah. Nahas, seorang wisatawan tewas dalam kejadian tersebut.
Dari insiden itu, banyak wisatawan yang mulai khawatir saat berwisata ke jembatan kaca. Padahal, Jawa Timur juga memiliki jembatan kaca yang menarik untuk dikunjungi, yakni Jembatan Seruni Point.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada sejumlah perbedaan antara jembatan kaca The Geong dengan Seruni Point. Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Perbedaan Jembatan Kaca The Geong dengan Seruni Point
Walau sama-sama menggunakan kaca, tapi ternyata ada perbedaan antara jembatan kaca The Geong dengan Seruni Point. Berikut penjelasannya:
1. Lokasi
Jembatan kaca The Geong berada di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, lereng Gunung Slamet, Banyumas, Jawa Tengah. Selain menghadirkan wisata jembatan kaca, di tempat ini juga terdapat berbagai wahana seru seperti ATV, seluncuran warna-warni, playground, flying fox, outbound, hingga camping ground.
![]() |
Sedangkan jembatan kaca Seruni Point terletak di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Dusun Cemorolawang, Probolinggo, Jawa Timur. Jembatan ini berada di atas jurang kawasan wisata Seruni Point yang menawarkan pemandangan eksotis pegunungan Bromo.
2. Ketinggian dan Konstruksi Jembatan
Jembatan kaca The Geong dibangun di atas ketinggian 15 meter. Untuk konstruksi jembatannya masi dikaji ulang setelah terjadi insiden kaca pecah dan menewaskan seorang wisatawan.
Konstruksi jembatan kaca Seruni Point menggunakan tiang bor bertulang. Jembatan tersebut dibangun di atas jurang dengan ketinggian mencapai 80 meter.
3. Ketebalan Kaca
Tim dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas turun tangan dalam mengecek ketebalan dan jenis kaca yang dipakai pada jembatan The Geong. Imam Wibowo selaku petugas DPU Bidang Penataan Bangunan memastikan jenis kaca yang dipakai adalah tempered glass.
"Ini ketebalannya 12 milimeter. Kami akan ukur ketebalan secara detail. Tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," katanya dilansir dari detikJateng.
Sementara itu, untuk jembatan Seruni Point menggunakan kaca mirip tempered glass namun mengusung dua lapis. Kaca bagian atas dan bawah direkatkan dengan material SGP (Sentry Glass Plus) agar merekatkan dan memberikan kekuatan lebih.
![]() |
Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Heri Wahyudi memastikan kaca Jembatan Seruni Point aman. Sebab, kaca yang digunakan memiliki ketebalan 25,55 milimeter atau 2,5 cm.
"Dari Kementerian PUPR sudah melakukan uji kelayakan, selain kaca berlapis struktur jembatan dilengkapi double protection steel," paparnya.
Mengutip laman binamarga.pu.go.id, dijelaskan bahwa Jembatan Seruni Point telah diuji beban karung dengan berat masing-masing karung 25-50 kilogram. Karung itu diletakkan pada sisi kanan dan kiri jembatan dengan total berat mencapai 4,8 ton atau setara 100 orang.
4. Fitur Keamanan pada Jembatan
Jembatan kaca Seruni Point telah dipasang sensor di bagian bawahnya untuk memberikan sinyal. Apabila sinyal berwarna merah, hal itu sebagai peringatan bahwa terjadi pergerakan atau beban berat berlebih di atas jembatan.
Pengunjung yang melintasi Jembatan Seruni Point juga wajib menggunakan dua pengaman, yakni pelindung kaki dan body harness yang dikaitkan pada salah satu sisi jembatan. Dengan begitu, keamanan serta keselamatan pengunjung menjadi faktor utama.
Itu dia perbandingan antara jembatan kaca The Geong dengan Seruni Point. Semoga artikel ini dapat menambah informasi detikers.
(ilf/fds)