Belasan emak-emak penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Sampang mendatangi kantor dinas sosial setempat. Mereka mengadukan lenyapnya bantuan PKH yang telah mereka terima setahun terakhir.
Mardiniati (45) salah satu penerima PKH mengaku hanya mendapatkan 3 kali pencairan. Ia mengaku heran karena bantuan itu bersifat sementara, setelah itu, ia tidak pernah lagi dihubungi oleh pendamping PKH.
"Saya dapat 3 kali pencairan, pertama Rp 250 ribu, kedua Rp 250 ribu, dan yang ketiga Rp 650 ribu," ungkap Madiniati, Jumat (5/1/2023)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masak saya hanya mendapatkan 3 kali, yang lainnya ke mana?" imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Mutirah. Meskipun namanya masuk dalam daftar penerima, tetapi ia sama sekali tidak pernah menerima bantuan PKH. Bahkan, dirinya tidak pernah mendapatkan kartu dan bantuan.
"Katanya nama saya sudah terdaftar penerima tahun 2022, tapi nyatanya sampai sekarang belum mendapatkan bantuan itu," ungkap dia.
Terpisah, Koordinator Pendamping PKH Kecamatan Camplong Busyiri mengatakan, kedatangan penerima ke kantor dinsos itu sangat membantu tugasnya. Hal ini membuat pihaknya mengetahui persoalan yang ada dalam penyaluran bantuan.
"Terus terang saya berterima kasih atas temuan kejanggalan ini, kita akan cari bersama solusinya. Kalau ada permainan, mari kita cari oknum yang bermain," papar Busyiri.
Sementara itu, Kadinsos PPPA Kabupaten Sampang Muhammad Fadeli mengatakan, perlunya langkah bersama untuk menyelesaikan persoalan ini. Apa yang disampaikan masyarakat harus dicari benang merahnya. Hal ini pun menjadi atensi bersama.
"Ini butuh proses, kita bergerak bersama-sama, pendamping akan mencari tahu penyebabnya," ungkap Fadeli.
"Kalau terkait sanksi, ada oknum yang terlibat dalam permainan itu, itu ranah Kemensos," pungkasnya.
(hil/fat)