Sikap Pemkot Surabaya Soal Kapal Israel Bakal Sandar di Tanjung Perak

Sikap Pemkot Surabaya Soal Kapal Israel Bakal Sandar di Tanjung Perak

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 04 Jan 2024 23:00 WIB
Sejumlah penumpang turun dari kapal KM Kirana IX yang bersandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/5/2020). Pada H-5 Lebaran 2020 pemudik kapal laut di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sampai saat ini terpantu sepi. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp.
Ilustrasi. Suasana di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Surabaya -

Kapal dagang milik Israel ZIM Trade dikabarkan bakal berlabuh di 4 pelabuhan Indonesia, termasuk di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pemkot Surabaya menyatakan sikapnya atas kabar tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Hidayat Syah mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai rencana sandar kapal berbendera Israel di Pelabuhan Tanjung Perak.

Tidak hanya belum mendapatkan informasi tentang rencana sandar kapal dagang Israel di Tanjung Perak, Hidayat menyebutkan bahwa kewenangan Pemkot Surabaya hanya pada kapal wisata.

"Belum ada laporan. Kapal dagang kami tidak terlibat, kalau kapal wisata kami terlibat," ujar Hidayat saat dihubungi detikJatim, Kamis (4/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas bagaimana sikap Pemkot Surabaya bila kapal dagang Israel itu benar-benar akan sandar? Hidayat menegaskan Pemkot Surabaya akan mengikuti kebijakan pusat. Apalagi Disbudporapar tidak tahu apa tujuan kapal dagang Israel sandar di Indonesia, termasuk di Pelabuhan Tanjung Perak.

"Kapal Israel ada kegiatan apa juga di sini, kami belum mengetahui. Yang pasti kami mengikuti aturan dari pusat. Sudah ada dari negara (upaya penolakan)," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, kabar soal kapal dagang asal Israel yang akan berlabuh di Indonesia ini heboh di media sosial usai akun Instagram Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen julid Anti Israel Erlangga Greschinov @greschinov mengunggah surat terbuka kepada Menhub Budi Karya Sumadi.

Dalam unggahannya dia sebutkan bahwa kapal ZIM Trade akan berlabuh di Jakarta, Belawan, Semarang, hingga Surabaya. Dia mencolek akun Instagram Budi Karya dan meminta Menhub melarang kapal ZIM Trade berlabuh di Indonesia.

"Kami bangsa Indonesia memiliki aspirasi untuk membantu perjuangan rakyat Palestina dengan berbagai cara yang kita bisa. Salah satunya adalah melarang kapal-kapal ZIM dari Israel berlabuh di empat pelabuhan kita: Jakarta, Belawan, Semarang, dan Surabaya. Semoga ada kabar baik setelah ini, kami mengharapkan agar Bapak ikut serta dalam perjuangan ini. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Bapak," tulis akun itu dilansir dari detikFinance, Rabu (3/1).

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menanggapi bahwa pihaknya sudah mengecek kabar kapal Israel yang akan masuk ke Indonesia. Dia tegaskan bahwa sejauh ini Kemenhub tidak pernah mengeluarkan izin bagi kapal berbendera Israel masuk ke Indonesia.

"Sehubungan dengan adanya isu mengenai kapal Israel yang masuk ke Indonesia, kami telah menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan di lapangan. Sesuai dengan ketentuan yang ada, Kemenhub tidak pernah memberikan izin kepada kapal-kapal dagang berbendera Israel untuk berlabuh di pelabuhan Indonesia," ujar Adita, Rabu (3/1).

Sejak terjadinya konflik Israel Palestina yang memanas beberapa waktu lalu, Adita menegaskan tidak ada kapal dagang berbendera Israel ataupun berbendera selain Israel yang melayari rute Indonesia-Israel.

"Selanjutnya Kemenhub akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk terus memantau hal ini," beber Adita.




(dpe/iwd)


Hide Ads