Penelitian Mahasiswa IPB di Pulau Sempu Disetop Buntut Meninggalnya Galang

Penelitian Mahasiswa IPB di Pulau Sempu Disetop Buntut Meninggalnya Galang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 29 Des 2023 19:37 WIB
Mahasiswa IPB yang hilang saat penelitian di Pulau Sempu ditemukan tewas
Proses evakuasi jenazah mahasiswa IPB. (Foto: Dokumen Tim SAR)
Malang -

Penelitian mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di Pulau Sempu, Kabupaten Malang, terpaksa dihentikan. Ini menyusul tewasnya salah satu mahasiswa yang sempat dilaporkan hilang.

Korban adalah Galang Edhi Swasono (20), mahasiswa IPB Fakultas Kehutanan semester 5 asal Banjarnegara, Jawa Tengah.

Kasatpolairud Polres Malang AKP Slamet Subagyo memastikan bahwa penelitian mahasiswa IPB diminta untuk dihentikan. Harusnya, jadwal penelitian itu baru tuntas bulan depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk penelitian seharusnya selesai 3 Januari 2024, kita sarankan untuk dihentikan pascakejadian ini," ujar Subagyo kepada wartawan, Jumat (29/12/2023).

Terpisah, Fajar Rizki, rekan korban mengatakan, penelitian diikuti 28 mahasiswa dibantu tiga pembimbing yang berasal dari kakak tingkat. Rombongan tiba di Sendangbiru, Kabupaten Malang, pada Rabu (20/12). Kemudian menyeberang ke Pulau Sempu pada esok harinya untuk melakukan penelitian herpetofauna (binatang melata jenis amfibi dan reptil), burung, mangrove, dan goa, yang menjadi ekosistem di cagar alam Pulau Sempu.

ADVERTISEMENT

"Yang datang 28 orang peserta dan 3 pendamping dari senior atau kakak tingkat, pesertanya dari jurusan yang sama semua, semua semester 5 IPB. Fokusnya pengambilan di sekitar Telaga Lele, Galang (korban) sendiri meneliti herpetofauna seperti ular, kadal," ucap Fajar Rizki kepada wartawan di RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jumat (29/12/2023).

Fajar juga menegaskan, pascakejadian yang menimpa Galang, penelitian di Pulau Sempu seharusnya sampai 3 Januari 2024 langsung dihentikan. Semua rombongan, bertolak pulang setelah menerima kabar Galang ditemukan tewas.

"Ya dihentikan, penelitian akan dihentikan, akan pulang ke Bogor atau ke Banjarnegara ke rumah Galang," tegasnya.

Menurut Fajar, penelitian akan berlangsung hingga 15 hari. Sebelum Galang dinyatakan hilang, rombongan tim peneliti sudah melakukan penelitian selama enam hari.

"Rombongan datang itu (tanggal) 20 (Desember), besok harinya tanggal 21 (Desember) di Pulau Sempunya," kata teman Galang yang juga satu kelas di Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB ini.

Secara aturan, penelitian memang tim didampingi oleh kakak tingkat sebanyak tiga orang. Sebelum kejadian Galang dan anggota tim peneliti mahasiswa telah di-briefing agar mencari sampel datanya tidak terlalu jauh masuk ke dalam hutan Cagar Alam Pulau Sempu.

"Jadi untuk briefing-an malam harinya untuk pengambilan datanya maksimal 400 meter ke dalam hutan sebelah timur dan kesepakatannya jam 12, maksimal jam 1 siang harus kembali ke camp utama, tetapi setelah jam 12 Galang tidak kembali," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Galang Edhi Swasono (20) warga Gunung Langit RT 03, RW 04, Desa Gunung langit, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dilaporkan hilang pada Rabu malam (27/12) sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat itu Galang bersama rombongan dari mahasiswa IPB lainnya memang tengah melakukan penelitian di Blok Telaga Lele, kawasan Pulau Sempu dengan koordinat pada 44,4133'' dan E 112Β°70,8090''.




(dpe/dte)


Hide Ads