KH Marzuki Mustamar selama ini dikenal dengan jabatannya sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2018-2023. Ia terpilih bersama KH M. Anwar Masnhur selaku Rais Syuriah PWNU Jawa Timur berdasarkan hasil konferensi wilayah yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Lirboyo, 29 Juli 2018.
Baru-baru ini beredar kabar mengenai pencopotan Kiai Marzuki dari jabatan Ketua PWNU Jawa Timur, dikarenakan banyak melakukan pelanggaran. Salah satunya persoalan Muscab PCNU Jombang yang berlanjut sampai ke pengadilan.
Surat pemberhentian ini diterbitkan dalam Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 274/PB.01/A.II.01/04/99/12/2023 tentang Pemberhentian Ketua PWNU Jawa Timur, yang ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staqut, Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, Hais Aam KH Miftachul Akhar, dan Katib Aam KH AKhmad Said Asrori.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiai Marzuki Mustamar:
Berikut profil lengkap Kiai Marzuki Mustamar untuk mengenal lebih jauh mantan Ketua PWNU Jatim ini.
1. Profil Singkat Kiai Marzuki Mustamar
- Nama lengkap: Dr. K.H. Marzuki Mustamar, M.Ag
- Tempat lahir: Blitar
- Tanggal lahir: 22 September 1966
- Pekerjaan: Ulama
- Orang Tua: Kiai Mustamar dan Nyai Siti Jainab
2. Kehidupan Pribadi
Pada 1994, KH Marzuki menikahi seorang santriwati dari Pondok Nurul Huda bernama Saidah, yang merupakan putri Kiai Ahmad Nur yang berasal dari Lamongan. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai tujuh orang putra dan putri.
3. Pendidikan yang Ditempuh
Berikut pendidikan formal yang ditempuh Kiai Marzuki.
- Tahun 1972: TK Muslimat Karangsono Kanigoro Blitar
- Tahun 1979: MI. Miftahul 'Ulum
- Tahun 1982: SMP Hasanuddin
- Tahun 1985: Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tlogo Pondok Pesantren Nurul Huda Mergosono
- Tahun 1988: LIPIA Jakarta
- Tahun 1990: S1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang
- Tahun 2004: S2 Universitas Islam Lamongan (UNISLA)
- Tahun 2023: S3 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Tidak hanya itu, ia juga menjalani pendidikan nonformal dengan berguru ke beberapa pondok pesantren dan para kiai. Salah satu gurunya K.H.A. Masduqi Machfudz, yang dikenal sebagai salah seorang ulama di Kota Malang.
4. Perjalanan Karier
Setelah menikah, Kiai Marzuki bersama sang istri memulai kehidupan baru di daerah Gasek, Kecamatan Sukun, Malang. Saat itu, sebagian besar santri berdatangan ke rumahnya untuk mengaji. Dari situlah ia mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama Pondok Pesantren Sabilurrosyad.
Selain sibuk membimbing para santri, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Malang. Mulai dari mengisi pengajian dari masjid ke masjid, berkeliling kampung, dan sebagainya.
Kiai Marzuki juga aktif di berbagai organisasi keagamaan, seperti Ketua Tanfidiyah PCNU Kota Malang dan anggota Komisi fatwa MUI Kota Malang. Tidak sampai di situ, ia pun menjadi penulis tetap di Media Ummat Rubrik Mutriara Hadist dan Tanya Jawab.
5. Daftar Karya
Saat ini, Kiai Marzuki menjabat sebagai dosen di Fakultas Humaniora dan Budaya di Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Hingga pada 2010, ia merilis salah satu karya yang sangat populer dan sudah puluhan kali dicetak ulang, bahkan tersebar di hampir seluruh penjuru tanah air.
Yaitu Kitab Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat. Buku berbahasa Arab ini berisi sanggahan terhadap beberapa kelompok, terutama kelompok salafi wahabi yang sering membid'ahkan amaliah kaum Nahdliyyin, dikutip berdasarkan dalil-dalil Al-Qur'an, As-Sunnah, dan kaidah Ushul Fiqh.
Adapun karya lainnya yang tidak kalah populer bertajuk "Solusi Hukum Islam Bersama Kiai Marzuki Mustamar". Karya Kiai Marzuki ini telah diterbitkan pada tahun 2016.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)