Dialog Interaktif di Ponpes Jember, Mahfud Bahas soal Pupuk-Guru Honorer

Dialog Interaktif di Ponpes Jember, Mahfud Bahas soal Pupuk-Guru Honorer

Muhammad Lugas Pribady - detikJatim
Jumat, 29 Des 2023 11:22 WIB
Mahfud MD
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Calon Wakil Presiden (cawapres) Mohammad Mahfud MD mengakhiri lawatannya ke beberapa pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur, di Ponpes Nurul Qarnain, Desa Balet Baru, Kecamatan Sukowono, Jember, pada Kamis (28/12/2023). Sambutan hangat disuguhkan para santri, ustaz, kiai, dan ulama seraya menyambut kedatangan Mahfud MD.

Di kesempatan ini, Mahfud bertemu dengan Pengasuh Ponpes Nurul Qarnain KH Yazid Karimullah yang sekaligus juga merupakan sahabat lamanya. Di sini, Mahfud juga mengisi kegiatan dialog interaktif bersama alumni PP Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, serta alumni dan dosen PP Nurul Qarnain. Adapun warga dan para relawan turut berpartisipasi dalam dialog interaktif ini.

Pada sesi tersebut, mantan Menteri Pertahanan ini banyak mendengarkan keluhan warga ponpes maupun warga sekitar terkait mulai dari ketersediaan pupuk dan harganya hingga nasib guru honorer atau swasta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak keluhan yang disampaikan tadi, tentang masalah guru honorer, guru swasta yang tidak seimbang pembagian sertifikat maupun pengangkatan melalui PPPK antara guru dari Kemenag dan Kemendikbud belum seimbang. Persoalan ini saya catat," ucap Mahfud dalam keterangan tertulis, Jumat (29/12/2023).

Mahfud menambahkan, dirinya bersama Ganjar Pranowo berkomitmen dalam program kerjanya untuk pangan yang terjamin, terjaga, terjangkau, dan terdiversifikasi. Termasuk menanggulangi kelangkaan dan melambungnya harga pupuk.

ADVERTISEMENT

"Kemudian, kelangkaan pupuk, padahal kita menuju negara pertanian yang punya ketahanan, kedaulatan, dan kemandirian. Itu konsep pangan kita yang bertumpu pada pertanian. (Ketersediaan) Pupuknya juga harus kuat ya," lanjutnya.

Selain itu, Mahfud juga menanggapi tentang minimnya upah guru, khususnya guru ngaji di kampung-kampung. Karena itu, Ganjar-Mahfud berkomitmen membuat guru dan dosen sejahtera, berkualitas, dan kompeten sejajar dengan negara maju. Pendapatan guru dan dosen harus meningkat dan harus sejahtera melalui penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen secara lebih sederhana.

"Saya menangkap banyak aspirasi dari alumni pondok pesantren, banyak dari guru, kaum difabel. (Program) sudah ada semua. Di bidang pertanian sudah kami programkan. Soal buruh juga kami programkan," ujar pria yang saat itu mengenakan baju koko putih dengan peci hitam.

Sebagai informasi, setelah berdialog dengan warga, Mahfud menginap di Ponpes tersebut karena kerinduannya dengan suasana pesantren. Turut hadir dalam dialog tersebut KH Abdul Wahid, KH Misbahul Salam, KH Muhidin Khotib, dan KH Nur Mashud Afni.




(prf/ega)


Hide Ads