Potret indahnya toleransi beragama tampak di dua tempat ibadah, yaitu Asrama Haji Sukolilo dan Gereja Bethany Surabaya. Hal ini terlihat pada momen perayaan Natal Nasional 2023 yang diselenggarakan hari ini, Rabu (27/12/2023).
Berlokasi di Jalan Manyar Kertoadi No 1-6 Sukolilo Surabaya, Asrama Haji Sukolilo menjadi salah satu titik yang menyediakan lahan parkir bagi jemaat yang hendak beribadah ke Gereja Bethany Surabaya di momen perayaan Natal Nasional 2023.
Seperti diketahui, Asrama Haji menjadi sebuah simbol penting bag Muslim dalam melaksanakan ibadah haji. Asrama ini biasa jadi titik keberangkatan awal jemaah haji Indonesia sebelum terbang ke Tanah Suci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini menjadi langkah luar biasa yang menunjukkan semangat inklusif saat Asrama Haji Sukolilo secara terbuka memberi ruang parkir bagi jemaat gereja yang hendak melangsungkan ibadah malam ini.
Tak hanya umat nasrani yang tampak memadati lokasi parkir tersebut, namun puluhan penjaga keamanan yang berasal dari Asrama Haji Sukolilo juga terlihat serius membantu menjaga keamanan di sana. Mereka ikut memberi panduan para jemaat segera menaiki shuttle bus yang membawa mereka ke Gereja Bethany.
"Terima kasih, ya," ucap seorang jemaat.
Pemandangan ini kian terasa damai ketika para jemaat secara tertib memarkir kendaraannya berjejer di sekitar areal Asrama Haji Sukolilo.
Koordinator Keamanan Asrama Haji Sukolilo, Gatot Sujono mengatakan, keputusan untuk membuka fasilitas parkir untuk perayaan Natal Nasional ini menjadi wujud dari upaya untuk menerapkan prinsip toleransi, kerukunan, dan penghormatan terhadap perbedaan dalam praktik keagamaan.
![]() |
"Kita ini sama-sama umat, jadi nggak pandang itu siapa, istilahnya kita di sini juga ikut membantu. Jadi kemarin memang dari pihak Gereja Bethany minta bantuan ke sini, lalu saya akhirnya coba bantu koordinasikan dengan pihak pimpinan Asrama Haji ternyata nggak masalah. Memang nggak ada embel-embel mau diberi biaya atau bagaimana, yang penting di sini kita itu membantu dengan memberikan lahan agar bisa dipakai mereka," ujar Gatot saat ditemui detikJatim, Rabu (27/12/2023).
"Bahkan tadi pagi sebenarnya di sini kita ada kegiatan manasik (haji), cuma karena kita ada tanggung jawab lahan bisa dipakai untuk parkir jadi tadi kita koordinasikan untuk selesai dengan segera acara kami," sambungnya.
Gatot memaparkan, pihaknya mengerahkan sekitar 10 anggota keamanan dan 8 anggota kebersihan untuk membantu mengamankan kendaraan para jemaat perayaan Natal Nasional malam ini.
"Ada 10 orang untuk keamanan yang jaga parkir dan jaga di area depan karena di sini kita sediakan kurang lebih lahan bisa dipakai 500 sampai 600 mobil dan sekitar 250 motor. Selain itu dari pihak kami juga ada 8 anggota kebersihan yang siap membantu juga," jelasnya.
Selain itu, Gatot juga menjelaskan, nantinya para jemaat yang datang untuk memarkir kendaarannya di Asrama Haji Sukolilo akan dituntun oleh penjaga keamanan untuk menaiki shuttle bus secara bergiliran.
"Jadi prosedurnya nanti itu jemaat yang parkir di sini, dikumpulkan dulu jadi satu untuk nunggu shuttle bus, baru setelah itu secara bergiliran menunjukkan e-voucher mereka untuk masuk, lalu diberangkatkan untuk menuju Gereja Bethany. Itu berlaku juga untuk kepulangan mereka," beber Gatot.
Sementara itu, salah satu jemaat Gereja Bethany Surabaya, Yohana Tan menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan pihak Asrama Haji Sukolilo yang memberikan lahan parkir untuk para jemaat.
![]() |
Menurutnya, bantuan kantong parkir yang disediakan Asrama Haji Sukolilo selama perayaan Natal Nasional ini sangat membantu para jemaat, mengingat pihak gereja menutup akses masuk untuk parkir kendaraan baik motor maupun mobil.
"Sangat membantu fasilitas parkir di sini (Asrama Haji Sukolilo), apalagi kita jemaat juga nggak bisa parkir di gereja karena terbatas," kata Yohana.
Selain itu, Yohana menambahkan, dengan adanya kantong parkir ini, juga menjadi cerminan bahwa tempat ibadah bukan hanya milik satu kelompok, tetapi menjadi milik bersama bagi semua orang yang ingin beribadah dan merayakan perayaan keagamaan mereka.
"Secara nggak langsung juga jadi langkah toleransi ya bagi kita, karena ya sama-sama tempat ibadah ya. Jadi contoh nyata lah istilahnya kalau rukun gini enak dilihatnya," pungkasnya.
(hil/dte)