Menhub Klaim Angka Kecelakaan Libur Nataru 2023 Turun 39 Persen

Kabar Nasional

Menhub Klaim Angka Kecelakaan Libur Nataru 2023 Turun 39 Persen

Shafira Cendra Arini - detikJatim
Selasa, 26 Des 2023 09:19 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menghadiri apel pasukan Operasi Lilin 2023 di Monas, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Menhub Budi Karya Sumadi Foto: Chelsea Olivia Daffa/detikcom)
Surabaya -

Jumlah kecelakaan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diklaim turun hingga 39%. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut data kecelakaan tersebut berdasarkan laporan Jasa Raharja sejak tanggal 18-25 Desember 2023.

Menhub mengapresiasi kepada masyarakat yang telah mengedepankan keselamatan berkendara.

"Ada hal yang menggembirakan Nataru kali ini, kecelakaan apple to apple, Nataru kali ini dan tahun lalu turun 39%," kata Budi Karya di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat seperti yang dilansir detikFinance, Selasa (26/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berterima kasih kepada masyarakat yang sangat kooperatif dalam menindaklanjuti safety ini. Saya terima kasih kepada operator yang jaga pergerakan dengan baik," sambungnya.

Menurutnya, masih banyak bus yang belum menerapkan standar keselamatan.

ADVERTISEMENT

"Tetapi ini bisa terjadi satu lonjakan apabila ada kecelakaan itu pun bus. Makanya kami selalu mengatakan, bus wisata itu relatif tidak terkontrol dengan baik," ujarnya.

Dia mengatakan masih terdapat sejumlah bus yang tidak melangsungkan ramp check alias inspeksi keselamatan. Selain itu, masih kerap juga ditemukan operator yang menggunakan sopir tembak. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar masyarakat terus waspada.

"Jadi satu kali bus itu dipakai dengan kualifikasi bus yang tidak semestinya dan sopir tembak, wah itu bahaya sekali. Apalagi mereka misalnya akan ke Dieng, atau tempat-tempat ketinggian itu berisiko," ujar Budi Karya.

"Sekali lagi bagi yang mau liburan tidak menggunakan bus yang nggak di-ramp check. Karena itu sangat berbahaya, tidak bisa dipertimbangkan, bahkan tidak ada asuransi. Saya mengharapkan jumlah itu tidak naik sejauh tidak ada kecelakaan bus. Karena sekali kecelakaan itu massive sekali ya. Dan itu menjadi satu hal yang sudah kami identifikasi," pungkasnya.




(shc/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads