Sebanyak 15 ribu warga di Banyuwangi yang masuk program tanah obyek reforma agraria (TORA) menerima sertifikat hak pengelolaan tanah. Para warga ini merupakan yang selama ini tinggal di pinggiran hutan menggarap lahan yang ada.
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Handoko mengatakan sebanyak 15 ribu warga ini direncanakan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan itu akan digelar pada tanggal 27 Desember 2023.
"Sesuai hasil rapat protokol kemarin, insyaallah kalau tidak alasan yang benar-benar urgensi, Bapak Presiden Jokowi akan ke Banyuwangi sesuai yang dijadwalkan. Mendarat di bandara sekitar pukul 8.00 WIB di Blimbingsari," kata Handoko, Minggu (24/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Handoko, sejumlah persiapan matang telah dilakukan untuk menyambut dan mempertemukan warga dengan Presiden Jokowi. Pertemuan sendiri akan digelar di lapangan Maron.
Jumlah tersebut bakal didominasi oleh masyarakat tepian hutan yang menerima program TORA. Handoko menyebut warga sangat antusias menyambut pertemuan dengan presiden.
"Gairah masyarakat untuk bertemu Bapak Presiden ini cukup luar biasa. Di Banyuwangi ada 15 ribu lebih KK yang menerima manfaat program ini," jelas Handoko.
Handoko menyebut jadwal kedatangan Presiden Jokowi di Banyuwangi ini merupakan hasil aspirasi masyarakat yang mengusulkan untuk bertemu presiden dan menyampaikan rasa terima kasih setelah mendapatkan sertifikat pengelolaan lahan.
"Aspirasi masyarakat yang ingin berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Beberapa waktu lalu sudah saya sampaikan kepada beliau dan alhamdulillah respon beliau sangat baik," cetusnya.
Ia mengatakan, di Banyuwangi sendiri untuk eksekusi program TORA tahap 1 dan 2 sudah menyasar 36 desa dari beberapa kecamatan. Selain warga penerima manfaat, sejumlah kepala desa juga ikut terlibat aktif menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Banyuwangi nanti.
(abq/fat)