.webp)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin patroli skala besar meninjau posko pengamanan Nataru di sejumlah titik Kota Pahlawan. Dia berkeliling naik motor ditemani Kapolrestabes, Kapolres Tanjung Perak, Danrem dan jajaran Dandim, juga jajaran pemkot Surabaya.
Pntauan detikJatim, Eri dan rombongan meninjau Posko Polsek Tegalsari di seberang Gereja Katedral Jalan Polisi Istimewa pada rute pertama. Rombongan lantas melanjutkan perjalanan ke posko Taman Bungkul.
Rombongan pejabat tiga pilar di Kota Surabaya ini lantas bermotor melanjutkan ke titik selanjutnya, yakni di posko perbatasan masuk Kota Surabaya di Bundaran Cito. Mereka lantas menuju ke posko terakhir di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai meninjau sejumlah titik posko pengamanan Nataru, Eri mengapresiasi semua jajaran terkait yang turut menjaga dan mengamankan Kota Surabaya. Dia memastikan bahwa semua posko telah siap menyambut Natal dan Tahun Baru.
"Jadi perbatasan Surabaya ada beberapa titik, ada di Jalan Polisi Istimewa, Cito, KBS, Bungkul sudah siap semua dan tempatnya representatif. Semoga dengan semua pengamanan malam Natal dan Tahun Baru terjaga kondusifitasnya," ujar Eri di depan Posko Pengamanan KBS, Jumat (23/12/2023).
Di masing-masing posko Nataru itu disiagakan kurang lebih 20 petugas gabungan baik dari unsur TNI, Polri, juga dari jajaran Pemkot Surabaya. Termasuk di antaranya tenaga kesehatan.
Menjelang perayaan Natal yang jatuh pada Senin (25/12/2023), Eri Cahyadi mengajak warga Surabaya untuk saling menjaga sesama umat beragama. Sekaligus menjaga rasa toleransi yang selama ini dijunjung tinggi di Kota Pahlawan.
 Walkot Eri Cahyadi pimpin patroli gabungan pengamanan Nataru di Kota Pahlawan. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim) |
"Indonesia negara Pancasila yang menjunjung tinggi toleransi. Setiap agama selalu diajarkan untuk menjaga keamanan dan menghormati agama lain dan tidak ada ajaran agama yang mengajarkan menyakiti orang lain," jelasnya.
"Ayo kita jaga Kota Surabaya bersama-sama oleh warga Surabaya. InsyaAllah Surabaya kota agama, kota penuh toleransi, sehingga tidak ada kalimat dari orang akan menyakiti satu dan yang lainnya," pungkasnya.
(dpe/dte)
