Berbagai persiapan telah dilakukan umat Kristen menjelang Hari Natal. Berbagai pernak-pernik menghiasi setiap sudut kota. Tak terkecuali di Gereja Kristus Raja Surabaya.
Dari pantauan detikJatim, umat kristianu tampak memasang dan menghias pohon Natal di gereja yang berada di Jalan Residen Sudirman Surabaya. Mereka menggunakan sampah daur ulang dan dedaunan berkonsep eco green.
Ada pula diorama yang telah disiapkan untuk menyambut Natal. Diaroma hingga pohon Natal tersebut menjadi salah satu cara untuk mengenang kelahiran Yesus Kristus di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Paroki Gereja Kristus Raja Romo Markus Marcelinus Hardoiswanto mengatakan jemaat telah melakukan berbagai persiapan. Terlebih saat menjelang Natal atau yang kerap disebut Adven, yang biasanya empat pekan jelang Natal.
"Sebagai umat Kristiani, kami wajib meneladani dan mengenang sejarah Yesus. Di antaranya persiapan lahiriah dan rohani yang dipersiapkan jelang Natal kali ini maupun sebelum-sebelumnya," kata Marcelinus saat ditemui detikJatim, Sabtu (23/12/2023).
"Kami juga mempersiapkan diorama untuk mengenang Yesus terlahir di dunia," lanjutnya.
Marcelinus menerangkan tema perayaan Natal 2023 adalah 'Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi'. Menurutnya, tema tersebut tidak dipilih secara asal-asalan, melainkan seperti penjelasan dalam Injil Lukas Bab 2.
"Berdamai untuk semua orang dan memuliakan Allah," ujarnya.
Ia memprediksi, ada sekitar 8.000 jemaat yang bakal beribadah pada Natal 2023. Maka dari itu, pihaknya membuka peribadatan hingga enam kali sejak Minggu (24/12/2023) malam.
"Untuk tanggal 25 Desember tiga kali saat pagi dan sore satu kali. Nah, sebelumnya di tanggal 24 Desember malam ada dua kali," paparnya.
Ia pun memastikan kepolisian dan instansi terkait akan melakukan sterilisasi sebelum Hari Natal. Sterilisasi pada Sabtu (23/12/2023), dilakukan untuk memastikan keamanan menjelang Natal.
Menurut Marcelinus, diorama adalah sebuah gambaran dan dekorasi yang menghadirkan pribadi orang sederhana dengan ternaknya di sebuah gurun. Lalu, dikelilingi orang-orang yang mendampingi di sekitarnya.
Diorama tersebut memiliki makna kehidupan yang mendalam, yakni jika peduli kepada orang sederhana, maka Allah datang dengan cinta dan kedamaian.
"Ini (diorama) supaya umat Katolik menghayati kesederhanaan dalam kehidupan, agar selamat dan damai selalu," tutupnya.
(irb/fat)