Usia Remaja Menuju Dewasa Rentan Narkoba, Begini Langkah Mencegahnya

Usia Remaja Menuju Dewasa Rentan Narkoba, Begini Langkah Mencegahnya

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 19 Des 2023 20:32 WIB
Acara Roadshow Generasi Emas Produktif tanpa Narkoba
Acara Roadshow Generasi Emas Produktif tanpa Narkoba (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Generasi muda masih menjadi kelompok yang paling rentan terjerumus penyalahgunaan narkoba. Dari data yang dirilis Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya umur 11 hingga 24 tahun rawan jadi sasaran penyalahgunaan narkoba.

Ditresnarkoba Polda Jatim Kombes Arie Ardian membenarkan soal kerawanan generasi muda terhadap narkoba. Ia lalu memperinci umur 19 hingga 20 tahun tingkat kerawanan paling tinggi.

"Sesuai hasil penelitian, anak-anak dan remaja, tingkat kerawanannya ada di usia 19 sampai 20 tahun, mereka sangat rentan terhadap Narkotika," kata Arie di acara Road Show Generasi Emas Produktif Tanpa Narkoba di Convention Hall Arief Rahman Hakim, Surabaya, Selasa (19/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Arie, peran orang tua, guru hingga kepolisian dalam pencegahan sangat penting dalam hal ini. Pengawasan juga harus dilakukan mulai dari peredaran, hingga penggunaan narkoba di kalangan pelajar.

Arie menjelaskan dari data tahun 2022, ada sekitar 300 lebih anak-anak usia pelajar yang terpapar narkotika. Untuk itu, penguatan lingkungan sangat diperlukan untuk mencegah secara dini.

ADVERTISEMENT

"Dari beberapa pengaduan dan masukan, ada beberapa sekolah yang mulai terpapar narkoba. Sehingga, kita perlu penguatan," ujar Arie.

Arie menambahkan kegiatan Road Show Generasi Emas Produktif Tanpa Narkoba yang digelar juga merupakan sebagai upaya untuk penguatan. Tujuannya, untuk menghindarkan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

"Kegiatan ini diprioritaskan untuk generasi muda, khususnya kalangan pelajar SMA. Karena perlu penguatan di lingkungan sekolah dan pesantren, supaya bisa berperan aktif untuk menghindari penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah dan pesantren," terangnya.

Arie juga berharap agar lingkungan sekolah bisa membangun struktur atau komunitas yang bertujuan membentuk kekuatan daya cegah. Diantaranya meningkatkan kegiatan di OSIS atau di luar eskul, menjalin komunikasi serta saling terbuka. Dengan begitu, calon pengguna atau penyintas sekalipun teralihkan ke kegiatan positif.

"Narkoba ini ancaman yang luar biasa, harus dikenali di sekolah-sekolah. Penting untuk mengenalkan apa itu narkoba dan bagaimana cara menghindari serta memerangi penyalahgunaan narkoba," tandas Arie.




(abq/iwd)


Hide Ads