Satir! Komunitas Stand Up Comedy Ponorogo Open Mic di TPA Mrican

Satir! Komunitas Stand Up Comedy Ponorogo Open Mic di TPA Mrican

Charolin Pebrianti - detikJatim
Senin, 18 Des 2023 00:01 WIB
Komunitas Stand Up Indo Ponorogo menggelar open mic di TPA Mrican.
Komunitas Stand Up Indo Ponorogo menggelar open mic di TPA Mrican. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo - Ora umum, lur! Kalau biasanya acara stand up comedy digelar di kafe-kafe, Komunitas Stand Up Indo Ponorogo justru menggelar acara di Tempat Pembuangan Akhir (TPS) Mrican.

Meski menahan bau menyengat sampah, para komika tetap tampil maksimal. Mereka membahas ironi masalah sampah yang terus menggunung di Ponorogo.

Salah satu penampil, Rafi Lingga (22) mengaku sengaja menyiapkan materi kritik ke pemerintah soal sampah dibalut komedi. Dia miris dengan kondisi TPA Mrican yang sudah overload.

"Saya miris, kondisi sampah di Mrican semakin menggunung, ini bentuk komunitas kami menyuarakan kegelisahan masyarakat sekitar TPA Mrican," tutur Rafi kepada wartawan, Minggu (17/12/2023).

Rafi menambahkan biasanya stand up dilakukan di kafe. Kali ini komunitasnya memilih tampil di area TPA Mrican. Sebab area ini belum dapat perhatian khusus dari Pemkab Ponorogo.

"Kami melakukan stand up, menyindir satir dibalut komedi soal kondisi Mrican," tandas Rafi.

Koordinator Acara Ahmed Segut mengaku sengaja membawa belasan komika open mic di TPA Mrican demi mengusung isu makin mengkhawatirkannya kondisi Mrican.

"Isu Mrican sempat tenggelam. Kami sebagai warga juga organisasi mahasiswa ingin menaikkan kembali kondisi Mrican," terang Ahmed.

Menurutnya, komunitas Stand Up Indo Ponorogo ingin pemerintah serius menangani masalah sampah yang menggunung di TPA Ponorogo.

"Tujuan utamanya Ponorogo undercover, lewat stand up ini kami bikin acara yang tidak pernah disinggung di atas sana soal sampah di Mrican," ujar Ahmed.

Dia pun menegaskan dampak dari TPA Mrican yang sudah overload ini adanya air lindi yang mengalir ke sawah dan rumah warga. Bah menyengat juga kerap tercium di lokasi ini.

"Dampaknya mulai dari bau, air lindi, sampah beterbangan ke sawah milik warga. Ini sudah kronis, harus segera diatasi," pungkas Ahmed.


(dpe/iwd)


Hide Ads