Selama seminggu ini ada sejumlah berita yang banyak mendapat atensi atau banyak dibaca oleh detikers. Apa saja berita itu
Berita itu adalah bunuh diri satu keluarga di Malang, Mantan mahasiswi Universitas Brawijaya bunuh diri, Rerusakan Rusunawa Jemudo oleh pengungsi asing, dan bukan gas helium penyebab kematian mahasiswi FKH Unair.
Berikut rangkuman berita most pop tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu Keluarga di Malang Bunuh Diri gegara Terbebani Utang
Pagi itu warga Desa Saptorenggo, Pakis, Malang, dikejutkan dengan satu keluarga yang tewas bunuh diri. Mereka yang tewas adalah ayah WE (44), ibu SU (40), dan anak RY (13).
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengungkap kronologi peristiwa itu. Dia menuturkan, tewasnya satu keluarga itu pertama kali diketahui oleh tetangga rumah korban. Yakni ketika salah satu anak korban berinisial AKE (13) keluar meminta pertolongan warga.
Ibu dan anak bunuh diri dengan meminum obat nyamuk cair. Sementara si suami yang merupakan guru SD bunuh diri dengan menyayat lengannya. Polisi menemukan sebuah pesan yang diduga ditulis oleh WE. Pesan yang ditulis di kaca meja rias itu ditujukan kepada anak mereka yang masih hidup AKE.
Beban utang yang menumpuk ternyata melatarbelakangi WE mengakhiri hidupnya bersama istri dan putri bungsunya. Hasil penyelidikan polisi, beban utang yang dimiliki WE mencapai puluhan juta Rupiah.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
![]() |
Mantan Mahasiswi UB Bunuh Diri Loncat dari Lantai 12 Gedung Filkom
Suara keras menggegerkan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya pada Kamis (14/12/2023). Seorang perempuan ditemukan tewas setelah loncat dari lantai 12 ke lantai 4 gedung tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, ada sejumlah bukti bahwa korban sengaja loncat dari lantai 12 Gedung Filkom. Sejumlah barang seperti sandal dan kacamata korban ditemukan di lantai 12. Juga terdapat bekas luka sayatan di tangan kiri korban.
Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengatakan bahwa luka sayatan itu terbilang baru, sekitar beberapa hari sebelum kejadian. Hal itu menandakan bahwa korban memang sudah pernah berupaya untuk mengakhiri hidupnya.
Perempuan yang diketahui berinisial LD (24) warga Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang itu diketahui pernah tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Matematika dan IPA UB angkatan 2018. Namun yang bersangkutan mengundurkan diri pada 2019.
"Korban mengundurkan diri pada 2019. Berdasarkan keterangan orang tua korban, mereka membenarkan anaknya mengundurkan diri karena punya penyakit depresi yang mengganggu kehidupannya," ujarnya.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
![]() |
Barbarnya Pengungsi Asing Rusak Kantor Manajemen Rusun Jemundo Sidoarjo
Aksi barbar dilakukan para pengungsi di Rusunawa Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Puluhan pengungsi merusak kantor manajemen Apartemen Sederhana (Aparna) tersebut.
Aksi itu dipicu kekecewaan pengungsi akibat pemadaman listrik dampak kebakaran gudang logistik di Sidoarjo.
Kasubsi Ketertiban Rudenim Wahyu Tri Wibowo membenarkan peristiwa tersebut. Perusakan kantor manajemen Aparna terjadi pada Jumat (8/12) malam sekitar pukul 19.15 WIB. Pengungsi memecahkan kaca pintu, jendela, dan pot bunga di sana.
Ditanya apakah pengungsi yang terlibat perusakan itu merupakan etnis Rohingya, Wibowo belum bisa memastikan. Namun, Wibowo menduga perusakan bukan dilakukan oleh etnis Rohingya.
Sebab, etnis Rohingya yang menghuni rusun itu cuma 4 orang. Selebihnya, sebanyak 297 pengungsi berasal dari berbagai negara. Antara lain Afghanistan, Somalia, Nigeria, Iran, India, Pantai Gading, Siera Leone, Kamerun, hingga Myanmar.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
![]() |
Bukan Helium yang Tewaskan Mahasiswi FKH Unair
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair berinisial CA (21) tewas bunuh diri di halaman parkir Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo, Minggu (5/11/2023). Ditemukan tabung berisi helium di dalam mobilyang mempunyai selang yang ujung satunya dimasukkan ke plastik yang menutupi kepala korban.
Setelah dilakukan penyelidikan dan uji laboratorium forensik (labfor), terungkap penyebab kematian CA dipastikan bukan karena menghirup gas heliummelainkan difluoromethane. Senyawa difluoromethanejika dihirup akan mengakibatkan kepadatan dan menyebabkan kematian akibat asphykxia.
"Bukan gas helium. Itu (Difluoromethane) bila dalam kepadatan tinggi bisa menyebabkan disorientasi, pusing, mual, muntah, narcotisme, aritmia, tekanan darah rendah. Dalam kepadatan yang sangat tinggi bisa menyebabkan kematian akibat asphyxia," kata Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Sodiq Pratomo, Jumat (8/12/2023).
Selain itu, hasil uji labforforensik menunjukkan profil DNA pada korban dengan pembanding berupa tulang korban menunjukkan hasil identik. Artinya, tidak ditemukan profile DNA lain selain milik korban atau dipastikan korban melakukan aksinya seorang diri.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
![]() |
(sun/iwd)