Wiwit mengungkap hasil penyelidikan yang didapat sejauh ini. Pada jenazah pasien wanita berinisial SWI itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Kalau dari informasi yang kami dapatkan dari Tim Inafis dan nakes (tenaga kesehatan) dari puskesmas situ menyatakan bahwa hasil pemeriksaan fisiknya tidak ditemukan adanya kekerasan dan dari keluarga korban juga menolak untuk dilakukan autopsi," tegas Wiwit ditemui detikJatim di Mapolda Jatim, Jumat (15/12/2023).
Wiwit menyatakan keluarga mengaku SW memiliki riwayat penyakit darah tinggi, kolesterol, dan komplikasi. Meski begitu, Wiwit menegaskan bahwa sejatinya praktik pengobatan Gus Samsudin itu ditutup sejak Agustus 2022 lalu.
"Kita juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kab Blitar, seharusnya kan tidak boleh melakukan praktik pengobatan, karena kan ditutup Agustus 2022," ujarnya.
Ketika ditanya sanksi apa yang mengancam Gus Samsudin, Wiwit belum bisa menjawabnya. Sebab, pihaknya masih perlu mendalami kasus ini berkoordinasi dengan Dinkes setempat.
"Kami bersama stakeholder terkait mengecek apakah masih melakukan praktik atau tidak. Seyogyanya sudah tidak boleh melakukan praktik, kalau tidak punya izin praktik nggak boleh praktik. Kami kumpulkan bukti-bukti keterangan yang ada, kami masih melakukan penyelidikan, mohon waktu rekan-rekan segera, saya hari ini baru dilantik," tutur mantan Kapolres Mojokerto Kota tersebut.
Diberitakan sebelumnya, SWI (59) ditemukan tewas di kamar mandi umum area Pondok Nuswantoro mili Gus Samsudin, Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Senin (11/12). SWI merupakan warga Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya. Ia diduga sudah 2 hari tewas di dalam kamar mandi tersebut.
Kapolsek Lodoyo Barat (Lobar) Polres Blitar Iptu Dwi Purwanto membeberkan kronologi kejadian tersebut. Pihaknya menerima laporan dari keluarga bahwa SWI tak pulang usai pamit berobat ke Gus Samsudin.
"Kejadian Senin (11/12) kemarin, sekitar pukul 20.00 WIB. Korban ditemukan setelah keluarga dengan petugas kepolisian mengecek kamar mandi umum dan benar korban (tewas)," kata Dwi saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (14/12).
(dpe/dte)