Ratusan warga berlarian ke tengah lapangan Alun-Alun Lumajang. Mereka memperebutkan empat gunungan hasil bumi yang berisi aneka sayur-sayuran dan buah-buahan.
Warga rela berdesak-desakan dan terjepit dengan warga lain untuk mendapat sayuran dan buah-buahan. Mereka mengaku justru senang dan berharap hasil memperebutkan gunungan dinikmati dan dimakan bersama dengan keluarga.
"Saya tadi sempat rebutan hingga terjatuh ini dapat sayur terong, kacang, tomat nanti mau dimasak sama keluarga," ujar salah satu warga Ratna kepada detikJatim di lokasi, Jumat (15/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada diungkapkan Yono. Dia mengaku hasil berebut gunungan akan dibawa pulang dan dimakan bersama keluarga.
"Tadi dapat tomat, pete, pisang. Sempat rebutan sama warga yang lainnya," ungkap Yono.
Sementara gerebek gunungan hasil bumi tersebut digelar memperingati Hari Jadi Kabupaten Lumajang yang ke-768. Gerebek gunung tersebut sebagai rasa syukur pemerintah dan masyarakat kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah serta dijauhkan dari musibah.
"Kegiatan ini merupakan hari jadi Lumajang yang ke-768 bertepatan dengan tanggal 15 Desember. Harapannya bertambah usia tambah maju dan kotanya semakin indah," ujar penjabat Bupati Lumajang Indah wahyuni.
Sebelum gunungan hasil bumi diperebutkan, penjabat Bupati Lumajang dan pejabat Forkopimda berjalan dari Pendopo Arya Wiraraja dan diikuti empat gunungan hasil bumi menuju Alun-Alun Lumajang.
HUT Lumajang ini juga dimeriahkan tari topeng kaliwungu dan tari kuda kencak. Keduanya warisan budaya tak benda yang disahkan Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi.
(hil/fat)