Cerita Ngilu Pria Banyuwangi Potong Alat Kelaminnya Sendiri

Kaleidoskop 2023

Cerita Ngilu Pria Banyuwangi Potong Alat Kelaminnya Sendiri

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Kamis, 14 Des 2023 12:37 WIB
banana with open skin in the tossed state on a dark background
Foto: Getty Images/iStockphoto/Albert Yarullin
Banyuwangi -

Seorang pria di Banyuwangi memotong kelaminnya sendiri. Pria berinisial S (58) warga Desa Gendoh, Kecamatan Sempu itu memotong kelaminnya sendiri dengan pisau yang ia temukan di jalan. Ngilu.

Kapolsek Sempu AKP Karyadi mengatakan peristiwa tidak lazim itu terjadi pada Minggu (5/2/2023) malam.

"Iya benar. Kejadiannya Minggu malam sekitar jam setengah 7," ujar Karyadi kepada detikJatim saat itu, Selasa (7/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karyadi mengatakan aksi potong kelamin yang dilakukan S dilakukannya di sawah. Rumah S memang berdekatan dengan sawah. Aksi potong kelamin itu baru diketahui saat S pulang.

Adalah tetangganya yang mengetahuinya. Tetangga terkejut melihat kondisi S. Pria itu pulang ke rumah dengan kondisi sarung penuh dengan darah. Saat tetangganya bertanya, dengan lugas S menjawab bahwa ia habis memotong kelaminnya sendiri.

ADVERTISEMENT

"Tetangganya tanya, lho kenapa kok berdarah-darah? Habis potong kelamin di sawah. lho kenapa kelaminnya dipotong? Terus korban menjawab 'ingin mati' begitu aja. Setelah itu segera ditolong dibawa ke RS," kata Karyadi.

Kapolsek Sempu AKP Karyadi mengatakan berdasarkan keterangan tetangga, S memang beberapa kali mencoba bunuh diri. S juga terlihat kebingungan sebelum kejadian ini.

"Pernah menusuk perutnya sendiri. Pernah juga mencekik lehernya sendiri. Ya, menurut tetangga yang diketahui sudah beberapa kali seperti itu," lanjut Karyadi.

Sebelumnya, Asiyah menyebutkan bahwa S dirujuk dari Puskesmas yang menangani dalam kondisi darah di sekitar kemaluannya yang telah dipotong sendiri membeku.

Direktur RSUD Genteng Siti Asiyah Anggraeni menyatakan bahwa S dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit dengan kondisi darah di sekitar kemaluannya yang telah dipotong membeku.

"Kemarin datang dari Puskesmas itu sudah dalam keadaan beku darahnya. Kalau darahnya sampai beku berarti, kan, sudah cukup lama," ujar Asiyah.

Asiyah menerangkan S dibawa ke RS dalam keadaan kelamin sudah putus. Kelamin S yang dipotongnya sendiri tidak bisa disambung lagi karena potongan kelamin itu telah hilang. Asiyah mengatakan alat kelamin pria lanjut usia itu benar-benar sudah terpotong.

"Itu benar-benar putus tus. Nggak bisa disambung," kata Asiyah.

Asiyah menyiratkan sebenarnya jika potongan alat kelamin itu masih ada, penyambungan masih bisa dilakukan. Namun masalahnya, potongan itu kini sudah hilang.

"Apa yang mau disambung? Saya tanya ke istrinya, ini sambungannya mana? Nggak tahu, katanya. Sudah hilang," lanjut Asiyah.

Asiyah sendiri sempat berdialog dengan S. Ia sempat bertanya mengapa S memotong alat kelaminnya sendiri.

"Saya tanya bapaknya, 'kenapa pak, 'burung' bagus-bagus kok dipotong?' Bapaknya cuma jawab, 'ya, nggak tahu'," cerita Asiyah.

"Saya tanya lagi, 'dipotong pakai apa?' Pakai pisau katanya. Pisaunya (kata korban) juga nemu," tambah Asiyah.

Asiyah pun mengakui bahwa S sulit diajak berbicara. Ketika ditanya pria itu menjawab singkat dan seringkali sekenanya saja.

"Bapaknya ini nggak bisa diajak ngomong banyak. Jadi ya nggak banyak cerita tentang kenapa dia nekat melakukan itu," kata Asiyah.

Terhadap kasus ini Asiyah telah meminta dokter spesialis urologi melakukan operasi. Operasi itu terutama untuk 'mereparasi' kelamin S yang telah terpotong.

"Akhirnya ditangani oleh dokter urologi, dilakukan operasi repair (perbaikan)," kata Asiyah.

Tidak hanya melakukan 'perbaikan' terhadap kelamin korban Asiyah menyebutkan bahwa dalam operasi itu juga dilakukan pembuatan saluran kencing agar korban tetap bisa kencing dengan normal.

"Iya, operasi itu untuk repair sekaligus untuk pembuatan saluran kencing. Supaya bapaknya masih bisa kencing," kata Asiyah.

Asiyah lalu menyarankan sesuatu kepada istri S itu. "Jadi saya sarankan ke istrinya, 'bu, kalau bisa bapak jangan dibiarkan ke mana-mana sendiri'," katanya.

Tidak hanya itu, Asiyah juga menyarankan kepada pihak kepolisian yang sejak awal pasien itu dirujuk dari puskesmas ke RS turut hadir dan mendampingi korban.

"Saya sarankan juga kepada polisi agar bapak itu dibawa ke psikiatri. Karena ada gangguan kejiwaan itu. Selain bisa berbahaya bagi dirinya sendiri juga berbahaya bagi lingkungan sekitarnya," terang Asiyah.

Asiyah mengaku khawatir bahwa pria yang memotong alat kelaminnya sendiri itu mengalami halusinasi. Bila hal itu terjadi, menurutnya itu akan berbahaya bagi orang lain.

"Karena itu bisa jadi halusinasi. Halusinasi kan bahaya juga buat orang lain. Dikira ayam, ternyata manusia. Bahaya, kan? Makanya perlu diperiksakan kejiwaannya," ujarnya.

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Menikmati Pesona Indah Pantai Watudodol yang Memesona di Banyuwangi "
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)


Hide Ads