Pengamat Unair soal Debat Perdana: Prabowo Defensif, Anies-Ganjar Ofensif

Pengamat Unair soal Debat Perdana: Prabowo Defensif, Anies-Ganjar Ofensif

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 13 Des 2023 19:03 WIB
Debat capres 2024 di KPU. (Anggi/detikcom)
Debat capres 2024 di KPU. (Anggi/detikcom)
Surabaya -

Debat perdana Pilpres 2024 telah selesai digelar KPU. Ketiga capres menyampaikan pandangannya soal Hukum dan HAM yang jadi tema debat pertama tersebut.

Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Ucu Martanto menyebut, ketiga capres yang mengikuti debat tidak bisa menjelaskan program dan konsep yang dimiliki untuk Indonesia 5 tahun ke depan.

"Substansi debat antara Anies, Prabowo, Ganjar. Pertama Prabowo, beliau tidak membuat atau menjelaskan argumen-argumen yang itu sangat krusial dan sangat tuntas, salah satunya terkait pertanyaan soal MKMK. Padahal, ini momentum Prabowo untuk menjelaskan soal MKMK. Kalau tidak ada penjelasan yang detail dan komperehensif, ya tetap prasangka publik masih sama adanya orang dalam, di dalam keputusan cawapres Gibran," kata Ucu saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (12/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prabowo juga cenderung defensif dan mengalihkan debat ke hal lain. Termasuk dalam pertanyaan Ganjar soal HAM. Belum dijelaskan secara detail oleh Prabowo. Prabowo tidak cukup tegas mengeluarkan pernyataannya terkait kasus-kasus HAM masa lalu. Termasuk apa yang akan dilakukannya jika terpilih sebagai presiden. Beliau hanya melanjutkan program Jokowi," tambahnya.

Ucu kemudian menilai Anies dan Ganjar sangat ofensif untuk menyerang Prabowo. Hanya saja, keduanya juga tidak mempunyai program yang jelas dan cenderung menyerang capres lain.

ADVERTISEMENT

"Anies dan Ganjar lebih ofensif, khususnya kepada Prabowo. Sayangnya, keduanya juga tidak ada perbedaan alias tetap samar juga. Keduanya ofensif ke Prabowo, tapi keduanya tidak bisa menjabarkan ketegasan mereka. Apalagi ketika keduanya saling menyetujui pernyataan lawan. Ini sangat disayangkan, buat apa ada perdebatan?" jelasnya

Ucu berharap di debat selanjutnya para capres bisa menjabarkan gagasan yang jelas dan tegas.

"Harapan saya ke depan sudah saatnya di sesi debat mereka harus bisa menunjukkan perbedaan masing-masing terkait kebijakan, program, perspektif terhadap Indonesia ke depan seperti apa. Ini kan seperti masinis atau supir yang membawa penumpang lalu menunjukkan penumpangnya kita akan lewat jalur ini, dan ending-nya sampai mana," tegasnya.

Ucu juga mengkritik KPU yang terkesan kurang persiapan dalam debat kali ini. Ia menilai debat Pilpres 2024 edisi pertama serasa debat pilwali/pilbup.

"Untuk debatnya venue-nya kurang mendukung debat pilpres. Kayak debat bupati atau wali kota. Saya juga mengharapkan debat ada perdebatan yang lebih, bukan saling menanggapi dan tidak ter-follow up sampai tuntas," jelasnya.

"Jadi yang ditangkap publik masih nanggung. Hal ini juga disebabkan desain penyelenggaraan debat yang tidak mengakomodir perdebatan yang sampai tuntas. Tata cara perdebatannya harus didesain ulang bagaimana agar debat itu berjalan baik dan benar-benar bisa rakyat menangkap visi misi calonnya," lanjutnya.

Ia juga berharap keaktifan dan peran panelis untuk memberi pertanyaan yang variatif agar program-program dari calon bisa disampaikan dengan jelas.

"Pandangan saya, debat kemarin belum bisa memberi arah untuk pemilih mengambang atau yang belum memilih karena minimnya informasi program dari calon. Saya menduga debat kemarin tidak cukup bermuat bagi pemilih pemula," tandasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads