Polisi telah menerima hasil pemeriksaan awal tiga jenazah satu keluarga yang diduga bunuh diri di Malang. Ibu dan anak diketahui meninggal terlebih dahulu dengan menenggak obat nyamuk. Ini sesuai ciri-ciri mulut berbusa.
"Dari fakta hasil olah TKP bisa dilihat bahwa kurun waktu kematian dari tiga korban, baik Bapak WE, Ibu SU, anak RY ini kesimpulan sementara hasil olah TKP yaitu untuk ibu SU dan RY kemungkinan meninggal dunia lebih dahulu," ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat, Rabu (13/12/2023).
"Didasari oleh gelas yang kosong menyimpan sisa cairan yang baunya masih menyengat kemudian sachet obat antinyamuk cair, posisi mayat ini sepertinya rapi atau diatur," sambungnya.
Gandha mengaku, setelah dilakukan penyelidikan secara kompeherensif dipadu dengan scientic crime investigation, terungkap bahwa tulisan di kaca meja rias merupakan tulisan tangan WE. Tulisan tersebut berisi pesan pada anaknya AKE, kembaran RY yang masih hidup.
Hal itu diperkuat dari catatan di buku agenda WE, di mana model penulisan identik dengan miliknya.
"Ditemukan fakta adanya tulisan yang kami duga itu hampir mirip baik dari informasi saksi-saksi yang kita periksa. Korban ini adalah guru, ada salah satu saksi menyampaikan tulisan yang beredar foto di kaca rias itu mirip dengan tulisan beliau di papan tulis saat mengajar, ada buku agenda yang tulisannya identik dengan milik Pak WE," terang Gandha.
Hasil olah TKP juga mengungkap, WE menuliskan catatan di kaca meja rias sebelum menyayat pergelangan tangan bagian kiri, yang kemudian mengakibatkan ia tewas.
Lantaran polisi tak menemukan adanya ceceran darah di meja rias maupun bagian kaca. Setelah menulis pesan tersebut, WE diduga kuat bunuh diri.
"Dan kemudian didukung di meja rias tidak ada ceceran darah, artinya di sini bapak WE menuliskan pesan itu sebelum terjadinya pendarahan," kata Gandha.
"Setelah itu baru yang bersangkutan (WE) kemungkinan besar menyayat sendiri pergelangan tangan kiri sesuai visum luar pihak dokter. Bapak WE meninggal dunianya karena terlalu banyak kehilangan darah yang disebabkan putusnya pembuluh arteri dan vena di pergelangan tangan sebelah kiri," tandasnya.
Seperti diberitakan, satu keluarga ditemukan tewas diduga bunuh diri di rumahnya Gang Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Ketiga korban merupakan ayah, ibu, dan satu anak perempuan.
Mereka adalah WE (44), kemudian istrinya SU (40), dan salah satu putri kembarnya berinisial RY (12). Sedangkan satu anak lain berinisial AKE (12), ditemukan selamat dan sudah mendapatkan pendampingan.
Polisi menemukan pesan terakhir yang diduga ditulis oleh WE di kaca rias kamar. Pesan itu ditujukan kepada AKE.
Begini pesan yang ditulis WE di kaca rias:
'Kakak Jaga Diri
Papa, Mama, Adik pergi dulu
Nurut Uti, Kung, Tante dan Om
Belajar yang Baik
Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu love you kakak
Papa'
(hil/dte)