Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Nunung Nuryartono mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Bojonegoro turunkan kemiskinan.
Menurutnya Bojonegoro memiliki mekanisme dalam memantau kemiskinan melalui Data Kemiskinan Daerah (Damisda) yang merupakan kumpulan beberapa data dari DTKS, P3KE, dan BPS sebagai indikatornya.
"Inovasi-inovasi daerah untuk lakukan kevalidan data itu luar biasa. Kita melaksanakan konvergensi program yaitu penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan dan meminimalkan kantong kemiskinan," jelas Nunung dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Optimalisasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) di Provinsi Jawa Timur. Bojonegoro ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara Rakorda yang bertujuan untuk menekankan penanganan kemiskinan dengan melibatkan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah.
Nunung mengatakan Langkah koordinasi di Provinsi Jawa Timur, utamanya di kabupaten/kota ini agar langkah yang dilakukan bisa menyasar obyek dengan betul hingga 0 % kemiskinan ekstrem di 2024.
"Bapak Presiden optimis di 2024. Kami menyampaikan penghargaan kepada seluruh jajaran baik dari Kabupaten Bojonegoro dan Provinsi Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya bisa menjadi pembelajaran kepada daerah lainnya," imbuhnya.
Di sisi lain, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berupaya mempercepat pengentasan kemiskinan yang menjadi tantangan dari Presiden, utamanya kemiskinan ekstrem.
"Di akhir tahun kita lakukan penebalan, ada penambahan untuk keluarga miskin dalam bentuk bansos. Hal ini akan dilanjutkan di 2024. Kemudian menambah dan menerbitkan BLT tembakau. Di provinsi sudah lakukan hal yang sama," kata Adriyanto.
Dalam kegiatan ini, para peserta Rakorda berkesempatan mengunjungi stand UMKM Kabupaten Bojonegoro, penyerahan bansos anak yatim, anak piatu dan anak yatim piatu terlantar non panti. Selain itu, mereka juga disuguhi penampilan Tarian Selamat Datang dari Duta Tari Disbudpar Kabupaten Bojonegoro.
Hadir dalam kegiatan ini Bupati/Wali Kota se-Jawa Timur, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur mewakili Wakil Gubernur Jawa Timur, jajaran staf ahli dan forkopimda, pejabat tinggi madya Kemenko PMK RI, Bappeda se-Provinsi Jatim, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), serta tamu undangan.