Pengerjaan tunnel atau terowongan bawah tanah yang menghubungkan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) gagal dibangun tahun ini. Pemkot Surabaya mengundur pembangunan tunnel itu dan akan melakukan lelang ulang pada awal 2024.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan gagalnya pembangunan tunnel pada akhir tahun ini karena belum ada kontraktor yang memenangkan lelang tersebut. Lelang akan dilakukan lagi pada awal 2024.
"Nggak ada yang menang (lelang) kemarin. Nanti kami lelang lagi di awal tahun. Fixed awal tahun. Kemarin sudah lelang nggak ada yang menang, wis ping pindo (sudah dua kali)," kata Eri ditemui di Balai Kota Surabaya, Senin (11/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri mengatakan dua kali lelang tapi tidak ada yang menang itu dia duga karena harga material barang proyek yang sedang tinggi. Pada saat lelang itu dibuka harga bahan-bahan sedang tinggi-tingginya.
"Jadi mau nawar merinding. Rugi. Kami sudah menyesuaikan harga di tahun 2024. Insyaallah tahun 2024 bulan Januari lelang dan akan selesai," jelasnya.
Sebelumnya, tunnel TIJ-KBS yang sudah direncanakan akan dibangun mulai 2020 akan dikerjakan dan selesai pada akhir tahun ini. Sayangnya, pembangunan tunnel itu kembali belum bisa terealisasi tahun ini.
Anggaran yang digelontorkan untuk pengerjaan terowongan ini sekitar Rp 25 miliar untuk 150 meter. Tetapi anggaran itu masih dihitung lagi, agar tidak sampai kurang karena banyak pengerjaan utilitas di bawahnya.
Dengan adanya terowongan bawah tanah yang menghubungkan TIJ dan KBS ini bisa mengurangi kepadatan di jalan raya. Selain itu juga menarik wisatawan untuk datang. Baik di KBS maupun hendak ke Jembatan Sawunggaling yang ada di seberang TIJ.
(dpe/iwd)