Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
ABR (32), warga Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, ditemukan tewas gantung diri di tempat cuci mobil Desa Bangsri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. ABR diduga nekat mengakhiri hidupnya gegara diputus pacarnya.
Kasubsi Penmas Polres Blitar Kota Aipda Supriyadi menyebutkan ABR ditemukan pertama kali oleh rekan kerjanya di car wash yang mengetahui pintu kamar mandi dalam keadaan terbuka. Saksi kemudian melapor kepada pemilik car wash setelah melihat keadaan ABR. Selanjutnya, pemilik car wash menghubungi Polsek Nglegok untuk mengevakuasi karyawan yang telah bekerja selama 2 tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya pagi tadi, sekitar pukul 08.30 WIB. TKP berada di sebuah kamar mandi tempat cuci mobil di Desa Bangsri Kecamatan Nglegok," kata Supriyadi saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (10/12/2023).
Pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi. Sementara petugas kesehatan juga melakukan pemeriksaan luar terhadap tubuh ABR. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Menurut Supriyadi, ABR diduga nekat bunuh diri karena diputus pacarnya. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan dari rekan ABR. Sebelumnya, ABR sempat bercerita sedang cek-cok atau berselisih dengan pacarnya.
"Dari keterangan temannya, Sabtu (9/12/2023) ABR cerita sedang cek-cok dengan pacar dan diputus pacarnya. Pas malam terlihat linglung, kemudian pagi tadi sudah gantung diri," terangnya.
Di tempat kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Termasuk sebuah tali berwarna biru, celana pendek, baju dan sebuah kursi plastik.
Lebih lanjut, kata Supriyadi, pihaknya sudah menghubungi keluarga ABR yang ada di Pasuruan. Keluarga tidak menghendaki dilakukan autopsi dan menerimanya sebagai musibah. Namun, pihak keluarga berencana akan menjemput jenazah korban.
"Sudah dihubungi (keluarga), rencananya akan dijemput. Tidak menghendaki autopsi," tandasnya.
(abq/fat)