Aksi keributan juru parkir (jukir) dengan pengunjung sempat menghebohkan gerai Mie Gacoan, Jalan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Keributan ini dipicu masalah uang parkir Rp 1.000.
Diketahui, pengunjung Mie Gacoan ini ternyata pengemudi ojek online (ojol). Peristiwa itu sempat diabadikan warga dan tersebar di sejumlah grup WhatsApp (WA).
Dalam video tersebut, terlihat dua orang tengah terlibat perkelahian tepat di depan pintu masuk Mie Gacoan. Sejumlah orang yang mengenakan jaket ojol mencoba melerai perkelahian yang terjadi pada Jumat (8/12/2023) malam tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta ribut jukir vs ojol gegara parkir seribu di Mie Gacoan Malang:
1. Awal Mula Kejadian
Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto menjelaskan peristiwa bermula saat pengunjung hendak meninggalkan area Mie Gacoan Tlogomas. Pengunjung tidak merasa memarkirkan kendaraannya di area parkir Mie Gacoan.
Namun, jukir berpandangan lain. Ia menilai pengunjung tersebut meletakkan kendaraannya di area parkir Mie Gacoan Tlogomas. Sehingga ia meminta uang parkir Rp 1.000 kepada pengunjung tersebut.
"Salah paham terkait parkir saja, pengunjung merasa tidak memarkir kendaraan di area parkir Mie Gacoan. Namun, jukir menganggap pengunjung tersebut parkir di area parkir Mie Gacoan sehingga meminta biaya parkir Rp 1.000. Hal itulah yang memicu salah paham," kata Danang kepada detikJatim, Sabtu (9/12/2023).
2. Warga Sebut Ada 30-an yang Datang
Seorang warga sekitar berinisial E menerangkan ia sudah melihat keributan itu saat tiba di Mie Gacoan Tlogomas sekitar pukul 22.30 WIB. Kemudian jukir dan pengunjung berhasil dilerai.
Pengunjung tersebut lantas meninggalkan lokasi. Situasi di Mie Gacoan Tlogomas pun kembali kondusif. Tapi tak berselang lama, pengunjung kembali dengan membawa teman-temannya.
Mereka datang untuk mencari jukir yang sebelumnya berkelahi dengan pengunjung itu. Para jukir yang mengetahui ada banyak massa berdatangan pun memutuskan bersembunyi.
"Yang datang itu banyak, ada sekitar 30-an. Kalau tidak salah lihat mereka membawa batu-batu dan benda tajam. Mereka mencari jukir di Mie Gacoan, tapi tidak bertemu karena jukirnya sudah mencari sendiri-sendiri," ungkap E, warga Kecamatan Lowokwaru.
3. Massa Lempar Batu
Karena tidak bertemu dengan para jukir, massa pun meluapkan emosi dengan melemparkan batu ke arah warung Mie Gacoan. Ketegangan pun terjadi di lokasi.
Keributan berhasil diredam setelah jajaran Polsek Lowokwaru datang menenangkan warga.
4. Polisi Amankan Massa
Sejumlah orang yang diduga terlibat aksi tersebut diamankan pihak kepolisian. Mereka dimintai keterangan terkait keributan yang terjadi di Mie Gacoan Tlogomas Kota Malang.
Danang mengungkapkan kedua belah pihak yang berselisih paham mendatangi Polresta Malang Kota untuk melaporkan kejadian tersebut. Polisi pun melakukan mediasi terhadap 10 jukir dan pengunjung yang terlibat perselisihan.
Mereka dikumpulkan di Polresta Malang Kota pada Jumat malam. Setelah dilakukan mediasi, keributan dipicu salah paham antara jukir dan pengunjung tersebut berakhir damai.
"Kedua belah pihak tadi malam datang ke Polresta untuk melaporkan kejadian tersebut. Kurang lebih 10 orang dari kedua belah pihak yang kami kumpulkan untuk mediasi tadi malam. Kedua belah pihak itu jukir dan pengunjung yang dalam hal ini rekan ojol (ojek online)," ungkap Danang.
5. Keributan Berakhir Damai
Setelah mediasi tersebut, pihak jukir dan pengunjung sepakat untuk berdamai. Mereka juga mengakui kesalahan masing-masing dan memutuskan untuk saling memaafkan.
"Untuk kedua belah pihak mengakui kesalahan masing-masing, dan sepakat saling memaafkan setelah dilakukan mediasi," ujar Danang.
Pantauan detikJatim pada Sabtu siang, outlet Mie Gacoan Tlogomas terlihat beroperasi normal. Setelah insiden malam kemarin, outlet sempat ditutup, padahal harusnya buka 24 jam.
(hil/fat)