.webp)
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah empat kali berziarah ke Makam Bung Karno (MBK) di Blitar. Ketua Majelis Tinggi Demokrat itu mengungkap romantikanya terhadap sosok Proklamator tersebut.
Sekitar pukul 10.15 WIB, SBY kembali menginjakkan kaki di pelataran MBK. SBY didampingi Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak dan Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng. Selain itu, hampir semua caleg DPRD dan DPR-RI dari Demokrat tampak ikut dalam rombongan.
Pemandangan tak lazim tampak ketika rombongan memanjatkan doa di depan nisan Bung Karno. Jika biasanya semua peziarah duduk bersimpuh di depan nisan, namun itu tidak terlihat di rombongan Partai Demokrat kali ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua buah kursi sebenarnya telah disiapkan pengelola MBK jika ada pejabat yang tidak mampu duduk di atas lantai. Namun, SBY tidak menduduki kursi yang telah disediakan. Dia masih tetap berdiri, bahkan ketika Juru Kunci MBK memimpin membacakan doa.
Melihat SBY dan seluruh rombongan berdiri, sang juru kunci pun ikut berdiri sambil menengadahkan kedua tangannya di depan dada, memimpin doa.
Ziarah ke MBK kali ini mengawali rangkaian kunjungan SBY ke Blitar yang akan ditutup Temu Kader Partai Demokrat di Kampung Coklat. Sekitar 200 kader Demokrat direncanakan hadir dalam acara itu.
Namun, SBY membantah jika ziarahnya ke MBK dikaitkan dengan upaya partainya mengawali start meraup suara di Mataram. SBY justru menceritakan romantisme ketika berada di makam Sang Proklamator.
SBY mengaku telah empat kali ziarah ke MBK. Pertama, ketika dirinya masih sekolah taruna akademi militer, ia mengaku diajak ibunya yang sudah 40 tahun tinggal di Blitar.
Kemudian yang kedua, pada tahun 2004. Ketiga, tahun 2014 ketika menjadi Presiden RI ke-6 usai mengunjungi lokasi pengungsian erupsi Kelud. Dan yang keempat hari ini, karena memang tujuannya ke Kediri dan Blitar, maka SBY juga ziarah ke Makam Bung Karno
"Tidak begitu konteksnya (merebut suara Mataraman). Saya kira ini romantika saya. Saya ceritakan dulu, ini keempat kalinya saya ziarah ke Makam Bung Karno. Jadi sebetulnya meskipun ini musim kampanye ya, pemilu ya, tapi kalau ziarah saya ini ziarah betul. Tidak ada kaitannya dengan politik apapun," tegas SBY usai ziarah, Jumat (8/12/2023).
SBY sempat bercerita kepada semua yang hadir di MBK romantismenya dengan sosok Sang Proklamator. Menurutnya, saat melihat sosok Bung Karno, SBY meminta jangan hanya dilihat sebagai sebagai presiden Pertama. Sebab, banyak sekali yang telah Soekarno lakukan ketika masih muda, dengan segala risiko masuk penjara untuk semua bangsa Indonesia.
"Ini lah yang sungguh-sungguh saya menghormati beliau lahir batin. Tentunya di dunianya, Bung Karno tersenyum, karena Indonesia makin maju. Yang dicita-citakan, bahkan sebelum beliau menjadi presiden. Itu lah konteksnya dan menurut saya itu menjadi sah dan tidak selalu yang kita lakukan dikaitkan dengan politik. Politik pasti ada, tapi ziarah ini bukan dalam rangka itu," imbuh SBY dengan tersenyum.
(hil/dte)
